Barcelona,24 April 2007. Dari Paris Orly kami terbang ke Barcelona jam 11.55-13.35 dengan pesawat Easyjet 4281. Pesawat ini dipesan dengan electronic dan semua serba cepat. Makanan tidak disediakan, tapi bisa dibeli langsung dari pramugarinya. Vinda sempat komentar kenapa pramugaranya kok rada kecentilan waktu meragain prosedur keamanan naik pesawat? Vinda beli roti yang ada brinya atau French cheesenya, tapi dia nggak menikmati. Akhirnya Vikra yang biasa menuntaskan dengan cara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kami agak dag-dig dug memutuskan apakah perlu keliling Barcelona atau tidak. Karena jam 16.50 kami harus terbang lagi ke Madrid. Praktis kami cuma punya waktu 2 jam efektif untuk keluar dari airport. Apalagi penerbangan Eropa sekarang menyebalkan, pengecekan bawa liquid atau cairan memakan waktu lama sekali, jadi bener-bener 2 jam sebelum terbang kami harus balik ke airport. Tapi sayang juga masak nggak mengintip sedikitpun Barcelona. Jadwal trip ini diacak sama pesawat Vueling yang tadinya berangkat jam 8 malam diajukan jadi jam 16. 55. Tadinya sudah di set up punya waktu 5 jam di Barcelona, mau makan Tapaz atau tortia Patata di La Rambla. Tapi karena memang kami orang nekad, dengan bismillah kami sewa taksi untuk keliling Barcelona dalam 2 jam dengan resiko ketinggalan pesawat. Supir taksinya tidak bisa bahasa Inggris, jadi kami pakai tulisan untuk menjelaskan bahwa jam 15.00 harus sampai airport. Untungnya Vikra Vinda tahu sedikit bahasa Spanyol yang mereka serap dari telenovela anak-anak waktu mereka kecil dulu. Mereka bilang "üna ora", dll. Supir taksi faham, kami pesan minta diajak ke beberapa tempat menarik yang kami ingat. Kebetulan dulu ibu pernah sekali kesana.
Kami dibawa ke boulevard Diagonal, ini semacam jalan Thamrin Sudirman. Ayah sibuk mensyuting dan mengagumi Barcelona yang sejuk hijau, katanya jalan tram pun ditutup rumput. Selain itu banyak pancuran air dan jalannya lebar-lebar. Kami minta juga lewat Plaza Catalunya square dengan patung-patung indah tempat bersantai, La-Rambla tempat orang berjalan relax,. Setelah itu kami ke Sagrada Familia gereja dengan gaya gothic yang indah sekali seperti stalagtit stalagmit, lalu ke gedung Gaudi yang dibangun oleh arsitek terkenal Antoni Gaudi yang eksentrik dengan detail yang sulit tertandingi oleh arsitek mainstream. Memang kami tidak sempat masuk kedalamnya, tapi lumayan bisa menikmati dari luar. Dikota ini juga ada museum Pablo Picasso, tapi singgah kami kali ini harus rela melawatkannya.
Stadion Barcelona
Kami agak dag-dig dug memutuskan apakah perlu keliling Barcelona atau tidak. Karena jam 16.50 kami harus terbang lagi ke Madrid. Praktis kami cuma punya waktu 2 jam efektif untuk keluar dari airport. Apalagi penerbangan Eropa sekarang menyebalkan, pengecekan bawa liquid atau cairan memakan waktu lama sekali, jadi bener-bener 2 jam sebelum terbang kami harus balik ke airport. Tapi sayang juga masak nggak mengintip sedikitpun Barcelona. Jadwal trip ini diacak sama pesawat Vueling yang tadinya berangkat jam 8 malam diajukan jadi jam 16. 55. Tadinya sudah di set up punya waktu 5 jam di Barcelona, mau makan Tapaz atau tortia Patata di La Rambla. Tapi karena memang kami orang nekad, dengan bismillah kami sewa taksi untuk keliling Barcelona dalam 2 jam dengan resiko ketinggalan pesawat. Supir taksinya tidak bisa bahasa Inggris, jadi kami pakai tulisan untuk menjelaskan bahwa jam 15.00 harus sampai airport. Untungnya Vikra Vinda tahu sedikit bahasa Spanyol yang mereka serap dari telenovela anak-anak waktu mereka kecil dulu. Mereka bilang "üna ora", dll. Supir taksi faham, kami pesan minta diajak ke beberapa tempat menarik yang kami ingat. Kebetulan dulu ibu pernah sekali kesana.
Kami dibawa ke boulevard Diagonal, ini semacam jalan Thamrin Sudirman. Ayah sibuk mensyuting dan mengagumi Barcelona yang sejuk hijau, katanya jalan tram pun ditutup rumput. Selain itu banyak pancuran air dan jalannya lebar-lebar. Kami minta juga lewat Plaza Catalunya square dengan patung-patung indah tempat bersantai, La-Rambla tempat orang berjalan relax,. Setelah itu kami ke Sagrada Familia gereja dengan gaya gothic yang indah sekali seperti stalagtit stalagmit, lalu ke gedung Gaudi yang dibangun oleh arsitek terkenal Antoni Gaudi yang eksentrik dengan detail yang sulit tertandingi oleh arsitek mainstream. Memang kami tidak sempat masuk kedalamnya, tapi lumayan bisa menikmati dari luar. Dikota ini juga ada museum Pablo Picasso, tapi singgah kami kali ini harus rela melawatkannya.
Stadion Barcelona
Setelah itu driver mengajak kami ke perbukitan Montjuic, kami melewati pelabuhan dengan patung Colombus dan di bukit itu kami sempat turun masuk ke arena olimpiade dunia 1992 dengan gelora sepak bola yang besar yang diapit gedung-gedung olah raga lainnya. Kami sempat turun berfoto disana, dan drivernya sabar menunggu dengan argometer yang ritmik tetap berputar. Dari bukit Montjuic ini kami bisa melihat mosaic kota Barcelona, terutama port/pelabuhannya. Jalan berkeloknya banyak dihiasi Joshua tree salah satu pohon idola, yang membuat kelokan-kelokan tampak lebih mengasikkan.
Persis jam 15.30 kami sampai di airport, dan kami menghabiskan 60 euro untuk sewa taksi ini. Tapi lumayan lega nggak kehilangan penerbangan berikutnya dan menjangkau banyak tempat. Kami terbantu oleh jalan yang tidak macet, karena orang Spanyol jam siang begini biasanya pada Siesta atau tidur siang. Kantor-kantor juga ada tutup untuk siesta ini, terutama dikota-kota kecil. Kami puas, paling tidak nggak penasaran dengan kota romantis yang sempat direkam dalam album Barcelona Fariz RM yang cukup bikin penasaran. Sampai di Bandara kami makan Tortilla Patata, orang Spanyol menyebutnya Tortia Patata, dadar kentang dan telor dengan bumbu bawang Bombay dan lada sayup-sayup….ayah makan salad anak-anak makan tapaz dengan isi ayam panggang. Wah, ini saatnya terbang lagi ke Madrid. Good bye sweet Barcelona!!
Yunich@yahoo.com
Persis jam 15.30 kami sampai di airport, dan kami menghabiskan 60 euro untuk sewa taksi ini. Tapi lumayan lega nggak kehilangan penerbangan berikutnya dan menjangkau banyak tempat. Kami terbantu oleh jalan yang tidak macet, karena orang Spanyol jam siang begini biasanya pada Siesta atau tidur siang. Kantor-kantor juga ada tutup untuk siesta ini, terutama dikota-kota kecil. Kami puas, paling tidak nggak penasaran dengan kota romantis yang sempat direkam dalam album Barcelona Fariz RM yang cukup bikin penasaran. Sampai di Bandara kami makan Tortilla Patata, orang Spanyol menyebutnya Tortia Patata, dadar kentang dan telor dengan bumbu bawang Bombay dan lada sayup-sayup….ayah makan salad anak-anak makan tapaz dengan isi ayam panggang. Wah, ini saatnya terbang lagi ke Madrid. Good bye sweet Barcelona!!
Yunich@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar