Menikmati Musik di Concervatorium Den Haag



Vikra maksa foto ibunya, buat ayahnya

Day 6, Jum'at 10 Feb 07

Pagi bermalas-malasan diatas kasur, Raisa untuk pertama kalinya bobo nginep tanpa ditemenin mami papinya karena merasa asik ama Viva. Tapi jam 12 Lis pulang kerja dari restoran Buitenzorg langusng nelp dan jemput Raisa. Anak-anak protes, kok gak kasihan sih anak malam-malam dipaksa pulang. Viva rebutan bobo deket Raisa.

Sambil nunggu janjian jam 11 janjian ketemu Rugun Ahimsa Sandra dan Martua di Central Station Leiden, Vinda borong aneka permen. Mereka tadinya ragu gabung tapi akhirnya gabung juga karena hari ini ada Open Dag (Open day) di Concervatorium Den Haag. Jarak Leiden Denhaag 7 menit dengan kereta. Konservatorium ini dibangun oleh King William th 1868 dan tempat study musik terbaik dan bergengsi di Belanda.

Jadi acaranya kaya pameran program. Bisa ketemu guru-guru atau pemusik. Ada sessi terbuka, ada performance muacem-muacem paralel di setiap ruangan dari berbagai alatmusik, band atau konser serius sekalipun. Ada juga ruang untuk coba berbagai alat musik. Viva
sempat main piano. Vikra masuk keruang kursus gitar dan katanya main gitarnya gila banget, kita sempat lihat konsertnya, juga rame-rame main perkusi (lihat foto diatas, mantap kan mainnya?)

Disini ada talented student program, jadi semacam pendidikan setara SMA, bisa full mengkaji disini atau kursus saja, setahun 600 Euro. Dosen bisa test anak bakat dimana, dan Vikra sempat adik tawarin mau di test gak, Vikra gak mau. Sengaja adik ajak ke acara ini, siapa tahu Vikra tertarik dalamin musik. Dan metode ngenalin musik ke anak, rupanya mirip seperti yang om Didit pakai, tidak dimulai dari not balok yang melelahkan itu.

Habis dari situ, naik tram ke Spui, maem di Ming Kee resto take away China. Vikra nasi uduk dan nasi kuning, Vinda nasi uduk, adik nasi kuning dan pulang bungkus 3 nasi uduk lagi. Habis itu lihat Twee dekamer (Second Room), maksudnya gedung DPR di Den Haag. Perdana Menteri juga disini ngantornya. Foto-foto disitu (salah satunya yang dipajang diatas), biasa! anak-anak susah difoto. Yang lucu Vikra, maksa memfoto ibunya, mau dikirim ke ayah, biar ayah tahu, ibunya kasihan, hidup jauh dari suami (hmmm).

Habis itu lihat lukisan Mauritz dibelakang Twee de Kamer. Trus jalan 1 KM mungkin ya ke Palais de North Einde (Istana Ratu Beatrix). Foto-foto dan anak-anak udah teler. Tapi Vikra tetep ngotot mau moto ibunya lagi, biar ayahnya tahu ibunya berwajah sedih..ada aja anak itu.

Pulang naik sepeda, kasihan mana agak hujan. Sampai dirumah langsung adik bikinin teh manis panas, Vinda adik pijitin, Vikra diuyel-uyel juga sambil dicari ubannya.

Jam makan malam masak spaghetti seafood. Trus sama-sama nonton animal planet, film komedi. Mestinya anak-anak ditawarin Sandra untuk datang ke acara Rugun tampil nyanyi di gereja lamenschaan (disini gereja jadi museum, pameran atau tempat konsert). Tapi gak jadi. Jadi Rugun pulang dan Vikra nginep di tempat Sandra/Martua. Katanya mau bikin lego ama Ahimsa.

Wah...kangen belum ilang udah nginep...

(Yuni)

Tidak ada komentar: