Pojok Meludah: "Adik" Vinda Sudah Dua Bulan

Hari-hari ini, hampir dua bulan terakhir, si ibu punya tempat favorit baru.Di tepi kolam, di depan kamar belakang.

Di situ, sambil duduk di kursi almunium, si ibu tiap saat meludah. Kadang-kadang muntah."Minumnya gak cocok. Keluar lagi deh," begitu biasa si ibu bilanghabis muntah. Dengan wajah memerah, mata basah. Kacian ci ibu.

Ya, ibu hamil. Seperti kehamilan-kehamilan sebelumnya, ibu selalu gampang mual. Dulu waktu hamil Vikra, tukang bakso --padahal masih ratusan meter-- disuruh pergi.

Hamil Vinda juga begitu. Meski gak terlalu parah.

Hamil ketiga ini, kata si ibu, lumayan. Meski sering mual, tapi makanan masih bisa masuk. Masalah, kalau minum. Air putih, muntah. Teh, muntah. Dan berubah-ubah. Hari ini doyannya coca-cola. Besok, sudah gak doyan. Ganti fanta merah. Lusanya, gak doyan lagi. Ganti susu ultra coklat. Sama juga. Yang agak bertahan lama, susu rasa strawbery.

Vinda sempet khawatir

Ya, Vinda sempet gak mau ibunya hamil lagi. "Nanti kalo ibu sakit gimana?" Vinda masih trauma dengan tante Watik, temen karib ibu. Tante Watik meninggal --karena kangker payudara-- ketika melahirkan.

Vikra juga. Ayah juga, Ibu sendiri juga. Semua sempet khawatir dengan kesehatan ibu. Tapi, setelah berkonsultasi dengan dokter, dokter bilang OK. Jantung gak masalah. Kista, yang sebulan sebelum kehamilan juga ditemukan, juga kata dokter gak akan ngganggu.

Hari-hari ini, semua tenang. Cuma kasihan Ibu, yang gak bisa leluasa ngomong, becanda, karena nahan air ludah...

Sampek, kita ledekin. Pas salat jamaah, ibu harus bilang "AAAMIINNN" lho..

Jangan cuma "ummmmmhhh..."!

Hehe..

(muchlis_ar@yahoo.com)

Tidak ada komentar: