Den Haag, 22 April 07
Dari KBRI disarankan jalan saja sama satpam KBRI, katanya deket..wah rupanya deketnya orang Indonesia, lebih dari 2 KM. Ampun! Tapi anak-anak fun juga, main-main, Vikra usil, ndorong kursi roda Raisa dibelokin sana sini, bahkan ada duri tumpul, dicobain ke pipi Raisa..ya terang aja yang punya pipi ranum merah, teriak nangis!! aampunnn, usil banget tuh anak!
Tiket Madurodam 14,50, anak-anak 9,50 kalau tidak salah. Vinda ngadat nggak mau difoto, cemberut..alah makk! masak, ke taman bagus begini nggak mau difoto!
Taman ini dulunya dirintis untuk menggalang dana untuk pasien TBC. Taman miniatur ini lumayan rapi detail-detailnya. Semua bangunan penting Belanda ada di situ. Mulai dari Euromast tower dan jembatan Erasmus, kubis building Rotterdam. Ada juga statiun roningen, stadhouse/gemente Amsterdam, palace dan kerk/gereja-gereja tua. Termasuk juga miniatur
taman-taman macam Efteling, dam, airport lengkap dengan pesawatnya yang bisa jalan. Mobil kecil-kecil juga lalu lalang sesibuk kereta yang lengkap dengan relnya. Wah persis kaya kita jadi raksasa di negeri liliput Belanda. Oh ya, dinegeri liliput ini, yang jadi walikotanya keluarga istana lo...
Kita dikasih guide book, jadi lumayan asik. Vikra ingin konsisten ikut garis panah biar tripnya efisien, eh..Raisa dan Rugun yang sudah pernah berkali-kali kesana nggak sabar, mereka duluan. Kami foto-foto dengan wajah Vinda yang sedikit cemberut. Yang nyebelin pas baterei habis, mereka bilang, alhamdulillah!
Lihat exhibisi Ice ZOO
Kebetulan lagi ada pameran ICE ZOO dari berbagai negara, didalam area Madurodam itu. Semua patung binatang dibuat dari bongkahan batu Es. Ada gajah, kuda, pinguin, beruang..buagus-buagus sekali! ada prosotannya juga, Viva ikut berperosotan juga. Keluar
dari prosotan itu ada semacam gua. Ada juga labirin dari es batu balok! Dingin sekali, minus 22 derajad, jadi pengunjung dipinjami rompi orange. Tapi Fun!!
SOFI: Boneka bikinan sendiri
Diluar Ice exhibition ada corner pembuatan souvenir. Yang asik, ada boneka yang bisa buat sendiri. Tinggal pilih kulitnya dan diisi sendiri oleh mesin, lalu di dalam boneka disisipin bintang sebagai tanda harapan atau impian kita. Lalu dibikinkan birth certificate atau akte kelahiran dari boneka tersebut. Namanya kita suruh buat sendiri. Raisa memilih warna pink, dikasih nama Sofi.
Vinda Rugun tadinya mau beli, tapi mereka berdiskusi menarik. Vinda bilang: Kita perlu nggak ya beli? Boneka itu kan paling cuma kita taruh, kadang-kadang aja dimainin. Rugun juga agak ragu, karena dia pikir 15 euro termasuk bajunya, rupanya baju 10 euro sendiri. Tapi kata Mamanya boleh asal sebagaian pakai uang dia sendiri. Diskusi mereka lanjutin: Kata Vinda: Kalau Raisa kan masih kecil, jadi wajar mainan boneka itu! Rugun juga bilang, aku juga terserah Vinda sih..Mereka terus diskusi menarik dan memutuskan nggak jadi beli. Sambil jalan Vinda cerita ke Rugun: Kata ibuku, beli sesuatu kalau perlu, bukan karena ingin saja!! Rugun juga bilang, mamaku juga, tapi aku dikasih uang jajan mingguan yang bisa aku pakai sendiri. Mereka berdua kritik orang tua yang memberi anaknya hanya karena anaknya nangis!!
Seru kan????
(yunich1@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar