"I Want to be a Musician"
Day 4, Feb 7, 07
Jam 9.30 janjian sama Mevrouw Eva Van Deinse di sekolah Vikra, DaVinci colege di Sumatra Straat 201. Bersepeda kira-kira 20 menit, sambil ngapalin jalan pulang.
Di ruang Mevrouw Eva, Vikra ditanya: student macam apa kamu? Vikra jawab aku sedang-sedang saja, gak terlalu pintar tapi juga gak bodoh. Apa hobimu: Baca dan bermusik. Cita-cita? mau jadi scientist atau musician.
Davinci Colege ini sekolah yang diperuntukkan untuk bridging program untuk integrasi. Jadi murid-muridnya ada yang dari Etiopia, Polandia, middle East dll. Mereka ada yang kesini karena pelarian politik, ekonomi atau pengusaha yang mau lama disini.
Vikra agak gentar soal bahasa. Mr. Eva jelasin bahwa ada murid lain yang gak bisa satupun kata bahasa Belanda. Vikra agak tenang. Habis itu dia ditest Aritmatika dan ibunya boleh pulang.
Jam 3.15 waktunya Vikra pulang.
Dia bersikukuh untuk pulang sendiri. Tapi gak tega, karena takut belum familiar dengan jalan sisi kanan. Akhirnya jemput sama Vinda, sekalian nglancarin Vinda bersepeda. Vinda lupa melulu jalan musti sisi kanan.
Keluar dari kelas Vikra kelihatan datar. Gimana sayang? Berat? Udah dapat temen? Adiknya nyerocos nanya.
Dia bilang entar-entar! Yasudah. Kayaknya emang dia capek, musti di relaxin nih. Kebetulan dari Rabu hari open Markt (pasar tradisional. Jadi anak-anak diajak ke Open Markt di Oude Rijn belakang Centrum.
Coba makan haring, ikan mentah. Vikra langsung doyan, Vinda nyoba dikit dan langsung bilang amis. Jadi Vinda pilih maem telor ikan goreng di pinggir kali dibelakang Gedung Gemente (walikota) yang tua itu. Vikra coba dijelasin soal aneka makanan Maroko dll, dia udah gak sabar mau pulang.
AkhirnyaVikra jalan pulang sendiri dan adik ama Vinda cari alat sekolahVikra di Wibra dan Zeeman di Breestraat. Dapat semua alat tulis yang disaranin sekolah: pulpen, potlot (bahasa Belanda jg potlot), penggaris, stip, rautan, lem, pensil warna, gunting. Baju sport, celana hujan, dll.
Pulang lewat Hoogvliet, gak jadi maen ketempat Rugun. Vikra malamnya cerita dah kenal sama anak Ethiopia dan Brazil tapi lupa namanya. Mulai belajar bahasa Belanda soal anggota tubuh.
Sempat bikin bakso, kata Vinda enak.
(ibu, yunich1@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar