Tembang anak-anak tradisional

HP & Jam tangan Vinda yang "menyibukkan"

Ini dialog via sms ttg bagaimana Vinda merengek, gimana kami ortu bersikap untuk menjembatani....gimana tetap bersama memutuskan walaupun beda benua.

Vinda: Bu, kan Vinda punya uang....ribu, yang hadiah dari hasil UAS-BN..Vinda gak jadi beli kucink persia. ya udah Vinda jadinya beli HP (lagi-red). Masa g boleh beli hp sama ayah.....kata ayah uang Vinda bolehnya dibeliin (sesuatu) .Itupun (sesuatu itu) buat kakak. Kn Vinda gak mau!!! Bilangin ayah dong, Vinda kan gak mau. Trus katanya juga Vinda boleh beli HP lagi pas Vinda udah SMA..Kejam bgt!!! (26-07-08).
Ibu : Ha..ha..Kejam dunia ! Emang mw hp apa cih? berapa harganya? Ntar ibu diskusi ama ayah".
Ibu ke ayah:( sms-an geli sambil nanya duduk perkaranya). Ini sms ayah ke ibu: Kejem..kejem deh. Orang di sekolah dilarang bawa hp kok dia malah sibuk ngurus HP)
Vinda ke ibu: Vinda jg G tau..HP2 yg Vinda mau paling mahal rata-rata ...ribu kebawah, Kan Vinda punya tabungan.....ribu, HP Vinda harganya .....ribu, jadi ibu nambahin kira-kira ....ribu lah!! Pokoknya ibu nambahin....(26-07-08)
Ayah ke ibu: Pokoknya soal itungan jago banget lah dia :) (27 Jul 08)
Ibu ke ayah (via email): Soal HP Vinda, pie enake yang? dibeliin nggak? Sisi lain kita tahu dia hemat, menabung dan ingin beli HP berkamera (dia dulu udah punya yang bagus berkamera, tapi berrrkali-kali dirusakin jadi habis itu dibeliin yang biasa aja sama ayah). At least dia nggak kapok nabung. Takutnya udah capek nabung untuk memutuskan beli aja kita gak kasih bikin dia merasa nggak ada gunanya nabung. Yang kedua, masa2 segitu kan emang lagi suka-sukanya narcis, foto-foto ama temen-temennya. Nah bisa juga dia diajari moto objek-objek yang lebih berguna sekalian ayah ajarin cara moto yang bener, biar nggak mletat-mletot kebanyakan gaya sama lidah melat-melet..embuh anake sopo :). Tapi terserah ayah enake pie...yang jelas (ibu) belum bilang apa-apa ama dia kecuali nanya mau dia apa, plus bilang mau diskusiin ama ayah dulu. Nggak mungkin (ibu) anulir apa yang udah ayah bilang...kita pan kompak, dan prinsip kita jangan sampai satu jadi malaikat didepan anak....kita satu team!! Makanya kalau kita mau beliin, ayah aja yang bilang dengan argumen yang lebih pas...menurut (ibu) rasional aja dia punya kamera (dalam HP atau diluar). Vikra juga bisa manfaatin. Mereka bisa foto binatang atau apa..foto mereka bagus-bagus lho motretin kucing atau binatang lain (28 Jul 08)
Ayah ke ibu: "Paijem" dah seneng dibeliin sony erricson, ini hp walkman. Musicnya kenceng. Kamera 2mp, bukan vga...(30 Jul 08)

(note from ibu: disamping ini HP ibu di belanda yang sudah megap-megap dan perlu ganti cashing. Kita yang tua udah bisa rasional dan pingin ngajarin rasional bahwa HP itu fungsinya untuk bicara, nggak usah mabok dan gengsi ikut arus gonta-ganti model. Ya!! Harus pintar-pintar main layangan... sensitif untuk narik ulur menyiasati tarian angin, jangan sampai "layang-layang tercinta" kita ketiup angin...).



Yang ini soal jam tangan..

(sebelum berangkat dia pesen-pesen minta dibeliin jam sama body care; sabun,lotion dan wangi-wangian...pokoknya dia menikmati mandi. Pesenan dia lagi, jam tangan, karena itu satu-satunya yang kepakai kalau sekolah. Jadi pingin sesuai warna seragam:)..hallah!!

Vinda: Mau jam dong bu...Seragam Vinda warna item,biru tua, coklat ama putih.

Ibu (yang lagi di Kijkshop habis dari kantor walikota/gemente perpanjang ID) : Lagi ngapain ciadek? Ibu kangen banget. soal pesenan jam, merek regal mw gk? Kalo di Eropa merek regal populer, tapi di Indonesia merek roti :). Tapi kalo ok, ada model bagus warna silver.

Vinda: Boleh tuh, tapi merek Regalnya keliatan nggak?
Ibu: Atau mau hello kitty aja, tapi logam, ada krintil2 gantungan..jam mungil.
Vinda: Krintil-krintil apaan? bahasa apaan tuh? Cari yang unik yang menurut ibu bagus ajah!!

Ibu: Ciadek...dah liat jam di email ayah? Coba lihat deh..Suka gak? Pilih salah satu ya..

Vinda: Vinda G suka 22Nya. Jamnya Byasa Aja..Disini jg Ada Jam kayak begituan Bu..Coba ibu cari yang lain, syapa tau ada yg lebih unik ( 28-07-08)

Ibu: Yang ada mata-matanya suka gak? Bukan sporty tapi anggun gede. Yang kecil biru cantik menurut ibu.

Amppunnnnnn...... (sometimes she is STILL our little daughter dengan segala rengekan ini itu. Tapi selalu kita tekankan: "modis boleh, tapi kepala dan hati nomor satu". Alhamdulillah, ngeyel dia soal begini berimbang dengan kegigihan dia belajar, yang membuat kami sering terharu dan mongkok/dada penuh karena gembira).

Suka Mandi Kali

Foto sungai Pancawati Sukabumi 2003


Melihat air bening, segar gemericik...uhh..langsung pingin nyebur mandi. Puncak adalah surga untuk itu. Foto diatas waktu kami mandi di bukit kali Pancawati Sukabumi, sambil gosok-gosokan pakai batu untuk "menurunkan berat badan". Ingat waktu mandi dikali ini Vikra kaget panik: "ibuuu..ibuuu..ada kadal air". Lalu dengan entengnya si adek nyeletuk : "alllah kaak..begitu aja takut, katanya mau jadi peneliti binatang! masak ama kadal air aja teriak-teriak". He..he...sadis kan kalau adiknya komentar?
Sungai-sungai yang pernah kami sambangi untuk mandi di puncak: Kali villanya Dono (warkop), kali Salabintana Sukabumi, kali kebun raya Cipanas, kali lembah Halimun Sukabumi. Mana lagi ya? Nah kalau di kampung ayah, sempat bluron (renang-bahasa kampung ayah) di sungai anak Bengawan Solo. Padahal airnya keruh, tapi ya nekad aja (ibu nggak ikut, jadi seksi sibuk penunggu baju, pemotret, suplier makanan, and seksi teriak-teriak kalau pada bandel ke tengah, heboh sendiri!, tapi mereka ketawa-ketawa aja nyebelin :).


Kali Belikwatu Kampung ibu dan sungai kebun teh Gunungmas Puncak

Menulis itu amal Jariyah: Email untuk Viva

email via ayah, 29 Jul 08

Aloha kakak adik yang ngangenin...(yang, tolong diprint yak)

Cuaca di Leiden beberapa hari ini panas sekali. Kalian bisa bayangin kan kayak apa cerianya wajah-wajah orang sini yang mahal matahari? Semua kayak laron keluar dari sarang..pada keluar dengan baju aneh-aneh. Yang ibu suka, binatang-binatang juga pada ikut seneng kayaknya....beberapa kali nglihat anjing ditaruh dikeranjang sepeda, ada yang didorong pakai baby troli segala, kembar pula dan imut!! huh lucu. Eh iya, ibu juga pernah lihat kucing (kalau kucing jarang diajak keluar) yang lagi mejeng di jendela. Suer, bu pikir patung. Nggak gerak. Lalu ibu foto, juga diem aja...Kapan-kapan ibu kirim fotonya.
Ayo dong cerita...diem-diem dah 2 minggu kalian belum nulis lho. Ya kemarin-kemarin emang sibuk awal sekolah. Ayuk dong nulis lagi, kalau males ngetik, via sms juga nggak apa-apa, kan sama saja. Nggak ditaruh di blog juga nggak apa-apa, tapi tetep keep writing sayang. Disitu kita bisa mencerna pengalaman kita, latihan mengungkapkan kepada orang lain lewat kata-kata (kalau lewat cerita lisan kan pasti bisa), lalu yang penting...kemampuan menulis kalian pasti berharga buat kedepan kaliaan. Misalnya, pasti beda asal dokter, lawyer, ahli zoologi atau penggarap seni yang hanya ngupluk dibidangnya dengan yang bisa menulis. Nawal Saadawi, Fateema Mernisi, Vandana Shiva karena pintar menulis, justeru tulisannya yang banyak mempengaruhi dunia dan bermanfaat buat orang lain. Kalian tahu kan? Kalau orang meninggal yang bermanfaat itu cuma 3:

1. anak soleh,
2. ilmu yang bermanfaat
3. amal jariyah.
Orang Islam selalu mikir amal jariyah itu bikin mesjid. Padahal intinya amal abadi yang bermanfaat untuk orang lain, nah menulis itu punya 2 pahala sekaligus, yaitu menyebarkan ilmu bermanfaat dan sekaligus amal jariyah.

Minggu ini terserah mau nulis apa: yang jelas hasil trip yang belum ditulis ttg Garang Asem Masduki, belajar gamelan dirumah om Wasi, atau cerita tentang masa kecil dan kawan main di Gang Jambu. Cerita Ucup yang ingusan, Ebi dll kan seru. Terserah nulis apa aja ya...kasih tahu aja mau ditaruh di blog atau enggak.

Btw. Maem buah ama susu jangan telat ya terutama puasa ini....di sekolah nanti jajan yang bermutu lho...enak itu cuma 2 menit di lidah...selebihnya badan yang merasakan. Kasihanilah dia...

Cun dan peluk mommy

Klik VIVA's FM: Label baru blog kita!

Klik label: Assalamu alaikum from VIVA's FM (Father Mother),kata FM kaya radio kan? Sound nice: VIVA's FM, sebuah label welkaming untuk menghibur. Kenapa ada label ini? Ceritanya untuk kesekian kali ada sobat karib yang email macam begini:

"Dear Mrs Chuzaifah,Your friend's head is going to blow up. We urgently need your songs to help calm her. Sincerely yours"(email 18 Juli 08)"

Beginilah kalau seorang sahabat ngrayu kalau lagi pusing bikin disertasi di negeri Kanguru. Weeleh-weleh....yok opo seh? Kalau deketan, langsung bisa ngumpul genjreng-genjreng kayak di rumah gang Jambu. Tapi karena berjauhan, ya udah, suara-suara yang direkam dulu(sebagian) diupload lagi. Termasuk karya musical genjrang-genjreng VIVA and their Father Mother (FM). Makanya jadi VIVA 's FM. Ini label khusus untuk welkaming pengunjung gang jambu biar pas buka langsung relax.... emang konsep gang jambu, salah satunya gimana rumah/blog memang juga asik untuk mengistirahatkan diri. Selamat menikmati segala sesuatu yang serba sederhana ini.

Erry-Vina-Yuni (EVY three): Hiburan kecil wiken




Klik the video!! This is an alternative weekend to kill and fill our time in Leiden with our hard friend. We spend our night together to share many stories and spend our morning to share our voice to sing this simple song..
Just enjoy the voice of Erry (first part), Yuni (second part) and reff (together). Where is Vina? Vina Panduwinata is the singer :).
Beginilah weekend di Leiden, ketika orang-orang yang dicinta sedang tidak bersama, sahabat bisa jadi kawan untuk apa saja. Buat Viva,ayah, om Marco and all friends....jangan diketawain ya...Ini EVY three, buat orang sunda bacanya jadi AB Three..sama aja!! Selevel!!

Dompet kreasi Vinda




Kalau weekend, bareng-bareng sama ibu bikin beginian. Pertamanya diajarin guru Vinda di sekolah. Buatan Vinda yang ada gambar bunganya, ceritanya mau dikasih ke ibu buat tempat kamera. Kalau yang gambar daun, buatan ibu, buat dikasih ke Vinda. Jadi tukeran.

Perjuangan Karib Kami Melawan Leukemia

Dari seorang sahabat dekat, pernah sekantor, ia seorang istri dan ibu muda yang sedang berjuang melawan Leukemia. Ini cerita perjuangannya yang bikin trenyuh via korespondensi kami sejak 21 Juli 08.

"Sakit tidak dipersepsi sakit"
Dear Mbak Yuni...Apa kabar mbak? Semoga sehat2 ya mbak.Kangen banget udah lama banget nggak denger kabar Mbak Yuni. Katanya anak-anak sempet pada dibawa ke Belanda ya? Pasti udah pada gede2 ya mbak. Anak2ku sekarang udah pada masuk SD kelas 1 dan kelas 2. Aku alhamdulillah sehat, mbak. Sekarang sementara udah setahun lebih ikut teman, usaha jewelry diamond dan gemstones di kebayoran dan gran Indonesia. Aku ke Malaysia hampir setiap bulan, pernah juga ikut dia ke hongkong buat belanja batu2an. Kalau diamond-nya temanku biasa ambil di Belgie atau Belanda. Sekarang dia sedang ke Belanda, mangkanya aku langsung inget sama Mbak Yuni...Lumayan aja buat lupain sakit. Yang penting nggak terlalu capek jadi dibawa seneng aja, mbak

"Anak adalah obat" (balasan Yuni 21 Juli 08)
Hai sayangku yang cantik jelita...Seneng banget dapat email darimu say..aku baru balik ke Belanda dan tinggal punya waktu 2-3 bulan lagi selesaikan disertasi. Jadi kayak dikejar setoran nih...Asik juga denger aktifitas bisnismu...kayaknya relaxing juga ya. Wah anak-anakmu udah gede juga ya say...dan aku seneng banget dikau sehat dan harus merasa sehat terus. Itu kuncinya. Aku ada kawan disini yang kena cancer (setahuku getah bening) tapi aku nggak deket banget. Cuma aku denger cerita, bagaimana dia sangat optimis dan punya semangat luar biasa untuk membesarkan anak-anaknya, yang membuat penyakitnya takut. Dokter sampai heran dengan ketahanan fisik dia yang bugar dan bahkan dia tidak merasakan apa-apa. Oh ya..kalau mau lihat aku dan keluargaku bisa juga klik blog super sederhana kami: www.gangjambu.blogspot.com. Disitu nano-nano.....

"Kalau bunda meninggal ada 4 malaikat kecil..." (balasan 24 Juli 08)
Mbak Yuni yang cuantikk..,Mbak aku dah buka blooger mu. Rumahnya enak buanget mbak, waktu aku kesana kan masih agak gersang ya, mbak, sekarang adem banget. Wah musti masuk acara "rumah idaman" nih, hehehe..Ya ampun..anak2 udah pada gede ya mbak... Dulu masih inget deh, vinda masih ngerengek waktu di bilang mbak yuni mau ke belanda. Nggak taunya sekarang udah jadi anak SMP mana cantik lagi. Eiits..siapa dulu dong ibu nya, hehehe...Aku jadi terinspirasi pengen juga buat blooger mini yang "kaya" isi spt punya mbak yuni.

Kesehatanku sekarang Alhamdulillah jauh lebih baik dari dua or tiga tahun yang lalu, mbak. Pokoknya yang bikin aku kuat ya dukungan doa dan semangat dari anak2 dan suami. Dan orang2 yang sayang dan masih aku ingat, salah satunya ya mbak yuni yang selalu energik kaya' bola bekel, hahaha.... Kadang2 aku jadi malu sama anak2, mereka yang lebih banyak kasih suntikan dorongan moral waktu aku mulai sedih dan takut menghadapi kematian. Anakku yang sulung pernah bilang, bunda tenang saja kalau bunda meninggal kakak percaya ada empat malaikat cantik yang selalu mendampingi bunda, yaitu sholat, amal ibadah, puasa dan sedekah sewaktu bunda hidup. Aku sampai malu waktu dia bilang begitu soalnya semua yang dia katakan belum aku jalankan sepenuhnya. Kadang2 aku pikir anak2 itu makhluk ajaib ya mbak, kita jadi banyak sekali belajar dari mereka.

Mbrabak!!..berharganya hidup dan cinta. (Balasan Yuni 24 Juli 08)

Say… aku "mbrabak" (sembab mata) baca emailmu tentang anak-anakmu. Jadi mereka tahu dan sudah disiapkan yang terbaik? Udah pernah nonton step mother Julia Robert? ( kalau gak salah). Bagus banget..cerita tentang seorang ibu yang realistis menjelaskan tentang sakitnya sama anaknya, dan melihat nasib dengan cara ringan, realistis, ikhlas dan tetap romantis walaupun berbeda dunia.
Anakmu hebat say....pasti ibunya juga hebat! Pokoknya jangan mikir sakit, anggap tidak pernah ada! berfikir positif dan nggak usah ngoyo...jalani hidup dengan peace mind. Jangan takut apapun. Yang membedakan, kamu bisa mengintip nasib dan berkesempatan menyiapkan segala sesuatunya, tapi orang lain hanya tahu misteri dan fatal ketika menghadapinya karena tidak berkesempatan menyiapkan mereka yang mencinta dan dicinta. To some extent, ada bagusnya, sejauh tidak dilihat sebagai hal yang menakutkan dan anggap itu memang kelaziman alam yang tidak bisa dihindari. Tuhan penuh misteri say....Dia kadang juga kasih surprise! Tidak bisa diduga!! Just cintai Dia dan Rajin Nego seperti kata malaikat kecilmu...


4 Tahun sudah mbah Bu-mbah Kung tiada...

Ini foto Vikra dengan mbah Kung, Om Gofar dan Om Yazid (dua adik ayah dari pendowo limo 5 jagoan). Vikra cucu pertama "Mbah Kung", begitu Vikra Vinda memanggil khas ke kakek tercinta Abdussalim di Lamongan (kakek Viva dari ayah). Persis bulan Juli ini beliau genap 4 tahun meninggalkan kami untuk tenang di haribaan-Nya. Beliau mengajarkan kami untuk senang dikala apapun, senantiasa siap dipuncak maupun di gurun, kekayaan adalah kaya hati dan silaturahmi, tidur berselimut angin dan beralas lantai bisa berpulas hingga pagi. Sampai-sampai ibu membelikan balai-balai untuk mbahkung yang anti tidur di tempat enak yang lazim (sayang beliau belum sempat mencoba balai ini sudah keburu pergi). Masih menggelitik jenaka di memori kami, selalu setiap kami pulang kampung, pagi-pagi beliau rapi sudah pakai baju batik, seperti mau njemput bupati. Lalu kami tanya: mbah kung mau kemana?" Dengan cerahnya mbah kung bilang: "yo nggolekno kikil Slirane nang Piyaman"(ya mencarikan kikil untuk kalian di pasar Payaman). Masih juga ingat, bagaimana mbah Kung selalu berkeringat dan semangat saat menikmati makanan (dan itu nurun ke ayah). Vikra, Vinda, Om-om semua...peganglah pusaka mbah Kung, bahwa "hidup selalu berkayuh dan tak kenal keluh". Berpulangnya mbah Kung pukulan berat bagi kami, tapi cara mbah Kung wafat sangat manis, persis saat mengisi ceramah di sebuah masjid....Ya Allah, semoga segalanya khusnul khotimah.. ..(catatan ibu: ibu merasa mbah kung sangat sayang sama ibu, mungkin karena menantu pertama, tidak pernah punya anak perempuan, dan mungkin ibu yang paling kolokan dan ceriwis diantara menantu lain yang anteng-anteng. Mbah Kung banyak terbuka cerita sama Ibu. Dan ibu merasakan beliau percaya dan selalu membela ibu).

Mbah Bu, Ning Masádah nama kecilnya, selalu ingin menggendong cucu-cucunya (termasuk Vikra dalam foto diatas) walaupun sendi-sendi kaki beliau sudah mulai merapuh. Mbah Bu, sosok perempuan yang mempersepsi bahwa cinta dan sayang ada di ujung lidah. Selelah apapun, ketika kami pulang kampung, hidangan diatas meja selalu penuh, dapur selalu mengepul. Mau kepiting kare? cumi oseng? Rawon? Asem-asem kikil? botok lele? iwak pe penyet? Tak akan mbah bu bilang "tidak" ketika anak-anak cucunya minta ini itu, bahkan wedang jahe bakarpun siap hidang walaupun harus setengah jam umak-umek menyiapkannya. Kurang kerupuk udang untuk pelengkap rawon bagi mbah bu seperti aib yang akan merusak selera sajian beliau. Bahkan ketika sakit harus melekat diatas tempat tidur, suara mbahbu masih sibuk mengkomando orang dapur untuk tidak salah sedikitpun. Harus persis seperti mau beliau! Mbah bu ingin meja adalah representasinya. Mbah Bu tidak akan pernah terdua di ujung lidah kami, warisan rasa beliau susah tergeser. Mbah Bu mengajari kita bersabar dan mencinta serba semua! Mbah Bu saat ini pasti juga ingin, kita bisa membedakan antara memanjakan dan mendidik, bercermin dari pengalaman beliau. Ya, mbah Bu, nenek tercinta kami juga sudah tiada 6 bulan sebelum mbah kung almarhum menyusul menyandingnya. Mereka berdua berbaring damai di seberang makam sang wali Sunan Drajad, yang konon mbah Bu masih urutan cucu-cucu keseribunya...Allahummagfir lahuma...warhamhuma...
(Dari hasil cinta belia-beliau lahir pendowo limo: pakde Tafif Abdurrahman yang menikah dengan bude Chairiyah dan melahirkan 4 momongan: mbak Renda,mas Dwiki,mbak Citra, mas Widan. Lalu anak kedua ayah Viva, Muchlis Ainurrafik. Putra ke 3 om Muh Amri Muchtarifin dengan bulik Tien yang semua anaknya dikasih nama sama ayah/sedikit dari ibu: Fariz Maulana, Nadia Arifia, Vira (bukan dari kami), dan Salma Ebadi. Putra keempat om Gofar Ismail dan tante Ugi punya dik Gina dan putra kelima Om Yazidizzaini Auliyannuha masih singgle).

Kathedral Dom di Koln Jerman

Foto ini hasil browsing (koleksi foto kami di Jerman bermasalah)

By : Vikra Alizanovic (tulisan 2007)

Kathedral Dom Koln , 6 April 07
Sampai di Koln Central Station HBF, dijemput tante Edith, temen ibu. Kami diajak ke Gereja Dom Koln persis didepan Station. Kita masuk ke gereja kathedral Dom itu. Banyak turis di sana, karena gereja di Eropa ini selain untuk misa, juga sudah banyak yang dipakai untuk museum dan turis. Suasananya megah, tinggi banget. Pembangunannya datengin arsitek2 terbaik Roma dan Spanyol. Stain Glassnya cakep bgt.
Terus diluarnya ada banyak artis2 jalan yang bikin lukisan di tanah lapangan depan gereja. Ada yang ngelukis bunda maria, bulan unicorn, dll. Ada juga parodi2 kayak di Amsterdam. Ada mumi pharaoh, setan, dll.
Dari situ tadinya mau naik kereta tour ke museum coklat, tapi salah kereta. Jadi tante Edith kasih pilihan, mau naik kereta atau ditraktir Es krim. Eskrim!Kami jalan lupa nama tokonya apa…. Vinda pilih Chocolate Chips Cream, Vikra pilih Choco Caramel Cream, Ibu pilih Strawberry Chees, Tante Edith pilih Mango Sensation.
Sambil minum es krim jalan di square. Ada circus. Pemain circusnya banyak ngomong. Dia bilang: “anak-anak jangan main api nanti bisa ngebakar rumah. Kalau mau main api di tempat tetangga”.Dia sibuk masukin minyak ke obor, lompat sana lompat sini. Tapi circusnya belum kelar, kita sudah jalan duluan menyusuri sungai Rhine yang lebarnya 200 mtr lebih.Di sepanjang sungai ada banyak kafe dan orang berjemur.
Vikra_gelap@yahoo.com

Denting Sunda gubahan Vikra

Menjelajah Rumah Ludwig Beethoven di Bonn

Disini, dikamar ini komposer dan pianist dunia ini dilahirkan. Sayang penjelasan dari museum ini kebanyakan bahasa jerman, termasuk keterangan text juga bahasa Jerman..sayang!!! Jadi viva melihat tapi tidak banyak faham. Untung banyak benda visual dan membaca sebelum berangkat.
Ini piano tua masa kecil dia awal-awal dia dipaksa main sama ayahnya. Vikra banyak menjelaskan ttg sejarah hidup Beethoven ke kami, dari bacaan dia ttg tokoh-tokoh dunia.
Ini rumah dari sisi belakang. Sisi depan dipakai untuk ticket dan souvenir shop. Kami beli kaos merah Beethoven untuk Vinda, souvenir untuk om Didit guru piano Viva dan untuk kawan-kawan. (foto-foto kami di Jerman dan Turki masih dalam proses evakuasi dari dalam laptop yang rusak jatuh di Venezia..doakan bisa diselamatkan dan akan kami upload menyusul).

Rambut, gigi dan pedang Nabi Muhammad di Istana Topkapi Turki

Kami secara khusus meminta izin kepada guru Viva di sekolah Belanda untuk pergi ke Turki, dengan alasan ingin belajar sejarah dari kunjungan langsung ke jantung sejarah kebudayaan Islam di Istanbul. Ini salah satu kota yang juga jadi impian ibu karena disana ada Harem yang dengat dengan study ibu. Ayah memprovokasi bahwa Turki bagus buanget ketika ayah trip kantor setahun sebelumnya. Istana Topkapi Sarayi ini letaknya persis dibelakang Hagia Sofia (atau terkenal dengan Aya Sofia) yang berseberangan dengan blue Mosque atau masjid biru magna karya arsitek Sinan.
Halaman tengah istana Topkapi dengan pohon berlubang sinyal ketuaannya. Viva membelakangi dapur istana Topkapi, menghadap Harem kerajaan Ottoman/dinasti Usmani yang berjaya di Turki ini.
Ini salah satu museum yang menyimpan kekayaan kerajaan saat itu. Pedang khalifah Usman termasuk disimpan di museum yang lebih terbuka. Vikra sibuk mendengarkan audio guide. Dibawah ini adalah koleksi benda-benda pusaka milik Nabi Muhammad SAW yang didapat kerajaan Ottoman waktu penakhlukan Mesir. Semua benda keramat ini diletakkan di ruang "holy relics" disalah satu ruang Istana Topkapi, yang dulunya tertutup untuk publik, dan hanya dipakai untuk ritual sultan saja. Tapi belakangan sudah dibuka untuk publik, tapi antrinya luar biasa dan dibatasi. Kami sendiri karena problem teknis tidak bisa mendekat. Jadi foto-foto dibawah ini bukan jepretan kami.
Ini pedang nabi Muhammad..mistis sekali merasakan dekat dengan sejarah Islam yang dulu hanya kita baca dari buku, dan sekarang kita ada disekitarnya.
Ini kasket tempat menaruh serpihan gigi nabi Muhammad waktu terdesak dan terluka saat perang Uhud...coba bisa dibuka ya. Boro-boro dibuka, memfoto saja tidak bisa...
Ini helai-helai jenggot nabi kita....luar biasa ya pentingnya museum......Good bye Istana Topkapi.
Istanbul, April 2007.

Centilnya Koki "little Nigella"

Beginilah kalau punya adik latihan jadi presenter kuliner, sementara kakaknya yang nyuting.....Ceritanya mau ngikutin gaya Nigella, salah satu host kuliner yang menawan di travel and living channel. Souvenir dan hiasan diatas meja konsul, jadi sasaran alat peraga. Wis pokoknya selamat mengikuti resepnya.....

Seribu Cara Mendorong Anak Menulis

Tidak mudah menjadi orang tua saat ini, dimana kita harus bersaing dengan aneka media elektronik yang mengasikkan, dari TV plus program TV cablenya yang asik-asik, PS yang awalnya kami teguh tidak mau membelikan tapi dihadiahi kawan dekat karena Vikra juara kelas, belum lagi aktifitas non sekolah yang penting untuk mereka, seperti kursus bahasa Inggris di EF seminggu 2-3 kali. Lalu kursus music/piano yang kami pertahankan karena mereka kelihatannya ada bakat, sayang kalau tidak dikembangkan. Belum lagi sederet acara dengan sobat-sobatnya yang mengasikkan. Maklum ABG!.

Tapi apakah akan kita biarkan anak-anak hanya menjadi konsumen sasaran atau korban industri media ini? Kapan anak kita menjadi subjek yang akal budinya musti bekerja dan berefleksi sesederhana apapun? Menulis adalah media anak untuk mengunyah pengalaman hidup mereka dengan menguntai kata.

Vikra suka menulis, tapi masalahnya sangat moody. Vinda? Kami tercengang waktu kelas IV SD, kami lihat buku mengarang dia, rupanya karangannya tidak berbanding dengan prestasi akademik dia yang lumayan. Tulisannya kering dan pendek sekali. Tentu bakat anak masing-masing...tapi mendorong mereka untuk mengoptimalkan kemampuan tentu nomor satu. Ini "perjuangan"kami untuk mendorong anak-anak mau menulis.

1. Membelikan buku diary. Sejak kecil mereka tahu huruf, sebenernya sudah kami belikan buku diary. Sampai sekarang, Vinda terutama, rajin sekali beli buku diary yang buagus-buagus dan merayu akan rajin menulis. Tapi apa yang terjadi? Isi diarynya kosong, tapi raknya penuh dengan buku diary cantik-cantik..Ampunn!! Tapi waktu kecil 4-7 tahunan, dia relatif rajin, terutama pas saat marah, dia akan memasukkan nama-nama kita dalam black list diarynya. Sampai kalau mau berbuat salah sama dia,kami saling mengingatkan: "äwas lho dimasukin diary".

2. Membuat Mading (majalah dinding) dirumah. Idenya, biar gambar, puisi, lirik atau tulisan mereka bisa dipajang disitu. Intinya semua karya mereka ditempel, termasuk nilai bagus mereka ditempel? Nilai jelek?? he..he...mereke cerita agak malu-malu biasanya, tapi mereka kami dorong untuk terbuka walaupun itu dapat nilai nol. Jadi kami bisa tahu bagaimana kami harus membantu.

3. Satu tulisan Rp 5000-Rp 10.000: Ini dimulai dari Vikra yang hobi ngeband dan pengeluaran dia cukup besar. Jadi kami negö : Kakak boleh minta extra budget asal menyerahkan artikel. Kalau artikel ringan 5000, kalau yang scientific atau panjang 10 ribu. Deal!! Tapi, ini memunculkan masalah juga, karena Vinda yang agak hemat dan nggak sebanyak pengeluaran kakaknya jadi merasa aman dan tidak perlu menulis! Tapi lama-lama terstimulasi juga. Tapi satu paragraf dia sudah ngitung-ngitung, yang membuat kami merasa terkejar hutang tiap bangun pagi :). Satu misi dibalik kebijakan ini juga untuk mengajari mereka "membuat uang, bukan untuk memakai uang" saja!

4. Memanfaatkan mudahnya teknologi: Walaupun ada laptop, ada komputer..selalu saja ada alasan mereka untuk menghindar tidak menulis. Yang jelas laptop historis ayah (apple yang dibeli di Amrik) sudah jadi korban, rusak karena kami bawa travelling buat anak-anak nulis (skr dibetulkan lagi di Jogja). Kalau dirumah, kami biasanya langsung menyodorkan laptop atau membukakan komputer dengan open dokumen yang membuat mereka tinggal ngetik. Tapi kadang kami melirik situasi dulu, memastikan semua memungkinkan (mereka tidak capek, tidak ditengah asik bermain/nonton, kecuali nontonnya udah kelamaan). Biasanya begini, walaupun mereka bersungut-sungut sambil ngeluh nggak mood, atau ini itu, tapi bangun juga. Buat Vinda siap-siap di celetukin bilang maksa atau apa.... Untuk alasan kepraktisan, kami juga biarkan anak-anak ketik via sms, dan di upload kemudian.

5. Blog sebagai mading mereka: Vikra sudah canggih mengupload sendiri ke blog termasuk foto-foto dan layout, tapi masih pakai account ayah/ibu. Karya Vinda biasanya kakak atau ayah ibu yang upload. Untuk foto-foto kebanyakan ibu (kalau pas di Leiden, karena internetnya cepat).

6. Mulai dari tema-tema ringan yang mereka suka: Kami setelah trip biasanya tanya atau pembagian tugas informal, siapa menulis apa, berdasarkan interst mereka. Vikra Vinda suka kuliner. Vikra juga suka binatang atau menangkap aspek-aspek human. Ibu soal yang reflektif dan kultural/estetik. Kalau ayah gado-gado...

7. Biarkan apa adanya: Kami selalu tampilkan tulisan mereka apa adanya. Karena ini juga penting untuk mereka sebagai rekaman pada usianya. Karena tulisan ini ibarat diary..jadi kami biarkan subjeknya muncul, walaupun hurufnya salah-salah, atau hurufnya sesuka mereka, kalimatnya disingkat-singkat, gaya sms atau gaya nulisnya formal. Kami tidak mengedit sedikitpun!!

8. Editor? Kritikus? Lalu bagaimana anak belajar dari kesalahan atau kata lain bagaimana belajar menulis yang baik? Biasanya Vinda akan bersungut-sungut kalau habis menulis ayahnya lupa kasih kompliment. Jago memberi kompliment ibu !...tapi ayah adalah kritikus dan editor yang te o pe alias top!..setelah mereka nulis, kita publish, baru kadang-kadang kami diskusikan. Ayahnya sebagai editor profesional, akan kasih masukan A-Z... Tetapi bukan Vikra Vinda kalau nggak gantian ngritik atau protest...

Yunich1@yahoo.com

Vikra peserta MOS terbaik di Avicenna Labschool Cinere

Masa-masa Masa Orientasi Sekolah Vikra

By Vikra Alizanovic

Seperti kita semua tahu, sebelum masa KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), pasti ada yang namanya MOS (Masa Orientasi Siswa) atau nama lainnya OSPEK. Dan ini berlaku di SMP dan SMA.
Belakangan ini, aku & Vinda baru aja menjalani kegiatan MOS kami. Tiap sekolah biasanya melakukan tradisi MOS yang berbeda, walaupun dasar dan tujuannya sama. Untuk beberapa sekolah, mungkin MOS adalah hal yang menyenangkan dan seru, tapi, masih ada beberapa sekolah yang memegang paham kuno, sehingga MOS ditujukan hanya untuk mengerjai atau mengusili adik kelas, tapi tidak memberi pelajaran sama sekali.
Aku mengambil SMA di SMA swasta Avicenna Cinere, atau Labschool Cinere yang sudah berubah nama. MOS-ku di Avicenna berlangsung selama 6 hari. Dari hari Sabtu s/d hari Kamis. Hari Sabtu & Minggu merupakan hari pengarahan apa saja yang akan dilakukan dan apa saja yang harus dibawa selama masa MOS.
Di Avicenna, kakak2 OSISnya sangatlah kreatif, sehingga kami para peserta MOS jadi tambah terdidik, walaupun beberapa kali kakak2 OSIS bisa jadi tegas. Selama masa MOS, ada beberapa atribut yang harus kami kenakan yaitu; name tag, berbentuk bintang yang terdiri dari 2 segitiga. Name tag ini harus kami buat sendiri, dan bentuk serta warnanya harus persis dengan yang dicontohkan kakak OSIS.
Kami juga harus memakai topi kertas yang berbentuk topi pelaut, serta gelang yang ada loncengnya. Untuk gelang ini, aku bekerja paling keras, dikarenakan juga aku ditunjuk jadi ketua kelompok, sehingga aku harus bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompokku yang telat, kabur, tidak masuk, atau melanggar peraturan.
Sehingga itu juga menyebabkan diriku sendiri harus tegas kepada para anggotaku. Tapi aku senang ditunjuk sebagai ketua kelompok, sebab aku bisa berlatih sedikit lebih soal tanggung jawab. Belum lagi saat kelompok kami ditunjuk sebagai pemimpin zikir saat sholat. Kakak2 OSIS juga memerintahkan pada setiap ketua kelompok untuk membuat yel2 untuk kelompoknya masing2. untuk yel2 nya, aku yang menulis liriknya. Melodinya kami ambil dari lagu burung hantu, karena itulah nama kelompok kami. Temanku Finno-lah yang membuat gerakannya.
Sampai pada hari terakhir MOS, yaitu hari Kamis, kita mengadakan acara PenSi (Pentas Seni). Hari terakhir adalah hari paling seru dan asyik. Mengejutkannya lagi, aku terpilih sebagai Peserta MOS Terbaik laki-laki. Aku kaget. Setahuku aku bukan anak yang rajin2 amat tuh. Aku padahal sering lupa bawa atribut. Well, whatever. Kelompokku juga mendapat gelar kelompok terbaik. Kalo yang ini, aku udah menduga, siapa dulu dong, ketuanya. Hehehe..

Sekolahan yess! MOS menyebalkan..

Oleh Vandana Mernisi.

"Cerita sekolahan baru..".
Sebenarnya sih gak ada yg berkesan dari sekolah baru tapi karna DIPAKSA ya…. TERPAKSA dech….
Ini cerita waktu vinda MABIS (MAsa BImbingan Sekolah, klo g salah, di sekolah… Vinda dasuruh ngafalin sajarah Tangerang, yang harus diafalin dari Sejarah Tangarang :
1.Visi tangerang
2.Misi Tangerang
3.18 Bupati tangerang darai tahun 1943-2008 atau lebih
Jelasnya dari jaman BEUHALA atau yang lebih jelasnya
Lagi dari M.ATIK sampe ISMET ISKANDAR…
4.Dan asal usul nama tangerang……
Sebenarnya vinda males ngfalain kayak begituan tapi karna kakak OSISnya bilang klo ada cerdas cermat ttg sejarah tangerang terpaksa vinda afalin…
Besoknya hari yang menegangkanp pun tiba g taunya BORO-BORO ADA CERDAS CERMAT DIBAHAS AJA ENGGAK!!!!!!!! Padahal kmrn mlmnya vinda ngafalin dari MAGHRIB SAMPE SETENGAH 12 MALEM…… nyebelin bgt kant????? Vinda cerita ini karena GIMANA BISA DILUPAIIN?? KLO HAL YG PLG NYEBELIN DI LUPAIN?????????????????????????????????(????????????????????)

Gedung SMPN I Pamulang (Slank) sekolah baru Vinda.

(Note from Ibu: Maaf pemirsa kita lupa memberitahu bahwa Vinda diterima di SMP I Pamulang atau popular dengan sebutan SLANK. Untuk sekolah negeri, SLANK adalah sekolah Favorit diwilayah itu, dan itu cita-cita Vinda masuk situ. Alhamdulillah, karena NEM/NUN Vinda 9, sejak awal kami sudah tenang dan optimis dia dapat sekolah ini. Pendaftarnya hari pertama 1300-an, yang diterima cuma 223 siswa. Sayang sobat-sobat Vinda tidak bisa diterima di sekolah ini, jadi Vinda sedih. Tapi kok pengalaman MOS-nya menyebalkan gitu dek?? Maksudnya dipaksa apa ya? dipaksa nulis sama ayah??? ibu setuju ! kalau ada ibu juga akan ibu rayu buat nulis, tapi rayuan selalu dianggap paksaan kan sama ciadek?? ).

Parenting from far away: sibuknya nyiapin sekolah Viva


Karena ibu harus balik ke Belanda (mengejar profesor yang mau libur panjang), terpaksa awal-awal sekolah Viva, ayah sendiri yang menghandle. Kacian ayah...tapi untung ayah sangat easy going. Yang jelas masa-masa penting saat Viva harus UAS dan UAN, Viva bisa didampingi ayah ibu, saat tegang-tegangnya dan sibuknya cari sekolah juga bisa kami lakukan sama-sama. Jadwal ini sudah jauh hari ibu buat dengan profesor (ibu dpt dispensasi dari beliau untuk on and off tiap 3 bulan sekali. Jadi program 4 tahun ini, kalau diitung-itung, ibu hanya 1,6 bulan di Belanda. Thank prof.Annelies Moors).
Pas Vinda sudah pasti dapat sekolah, dan Vikra juga sudah sudah dapat alternatif sekolah, ibu baru cabut lagi (untuk stay 3 bulan di Belanda). Tentu berangkat setelah membikinkan tumpeng ultah ci Kakak. Karena kebayang ayah akan handle sendiri, hal-hal yang sudah bisa dicicil, ibu siapin, seperti menyiapkan buku-buku,sampul,tas,dan hal-hal kecil pendukung sekolah, biar ayah fokus ke pendaftaran dll yang pasti menyita waktu.Tentu awal-awal sekolah sangat repot, dari daftar ulang, ngurus keperluan MOS dan tetek bengek krentil-krentilnya. Untungnya kami cukup terlatih untuk tetap optimal menjadi ortu walaupun 3 bulan sekali ibu di Belanda (atau sesekali ayah juga tugas ke luar negeri atau tugas luar kota agak lama). Beginilah komunikasi dari jarak jauh. Ini sms 3 hari pertama anak-anak di sekolah baru (yang privat-privat dan romantis disensor).

Tentang Vikra
Ayah: Ini lagi di kantor. Libur Minggu Senin. Tadi Viva dah pada ikut Ospek (MOS). Vikra seneng, jadi ketua kelompok. Beberapa seniornya sealmamater. Sore ini disuruh potong rambut kayak ayah (cepak). Nah!!
Ayah: Smalem badminton, pulang nemenin Vikra nyiapin macem-macem yang bikin topi, tas,pot,apalah..sampek bangun kesiangan. Mestinya dia berangkat jam 5. Bangun jam 5.30. Nyari paspoto dimana ya?
Ibu: Di stopmap samping piano tumpukan map pendaftaran..dll..dll (ngobrolin APBN baru untuk transport dan jajan anak-anak).
Ayah: Vinda lagi sibuk ngurusin gaji ayah, buat ngisi formulir sekolah, ayah jawab.....,eh dia minta tambah uang jajan! Nah lo!
Vinda: Bu, kakak kan barusan banget makan, masa sekarang makan roti gandum,selai coklat, keju tuebellll..banget!! kalo lagi gak ada ibu kakak makan gak karuan tuh! Marahin dong!! Padahal barusan banget makan ama nasi telor ceplok!


(Beginilah Vinda selalu jadi polisi konsumsi kakaknya. Jangan-jangan kakak kelaparan karena MOS sayang??)

Ibu: Bla..bla..bla...(ngobrolin soal kelucuan viva, sharing kekhawatiran mereka, rada privat..)..Anak-anak masih MOS?
Ayah: Vikra MOSnya dah selesai.Dia dapet peserta terbaik. Dia sendiri gak tahu kenapa. Hadiahnya handuk kecil..he..he… waktu MOS, dia bilang isinya macem-macem. diajarin ngurus sampah. bikin kompos, dll. terus cerita apa lagi ya..:)
Vikra: Ini Vikra hari pertama masuk. Sekelas ama Jalu. Udah banyak temen.
Ayah: Temen-temen baru Vikra juga macem-macem, ada yang dari materdei, don bosco. Vikra PD aja. Ini lagi nemenin Hendro, mbak Ida, Jalu ndaftar. Sukur masih bisa,..Jalu lagi test.
Dia dah dibawa ke Lazuardi, gak suka. Banyak....(off the record).
Ayah: vikra bilang sekolahnya bagus. Lari pagi sekali seminggu dia suka. fasilitasnya dia suka. guru-gurunya, kata dia, juga bagus..

Tentang Vinda:
Ayah: Seragam Vinda dibagi nanti udah masuk. Seminggu pertama pake seragam SD. Ekskulnya Vinda ada tari, paduan suara, kelompok ilmiah remaja, palang merah remaja (PMR), basket, taekwondo. Tebak dia ambil apa? Kalo bener ayah gendong!
Ibu: Basket atau PMR. Gendong!!
Ayah: Gak bisa! Pilih satu!
Ibu: Basket!
Ayah : Salah! Lah ! PMR. Pulang siap disuntik, disuntik anak,disuntik…

Ini kegiatan PMR di sekolah Vinda (foto website SMP1 pamulang)

Ibu: Apa cerita si precil ttg PMR? (diskusi soal Yazid om Viva yg lagi
ujian di jogja)...Gipain??
Ayah: Habis mandi, tadi bangun jam 4! Padahal tidur jam 2-an (pasti gara-gara bola nih-red). Ini mau jemput PMR. Mau disuntik? Rupanya PMR pulang jam 3, naik angkot dia..oh ya ayah nanya, kenapa milih pmr. emang vinda tahan lihat kecelakaan, orang berdarah-darah..
"ya, yang ngurus darah vinda suruh yang lain," katanya..hehe..
Di sekolah, pokoknya gayanya pede banget dah..kelasnya 7.4.
ayah udah minta mereka nulis...
"ya..ya. ya..ya" (habis itu ayah nyerahin ke ibu buat ngrayu anak-anak nulis pengalaman di sekolah). Sms Vinda singkat, jelas dan padat: "masih sibuk"!! Thats it!
yunich1@yahoo.com

Playing Card

By: Vikra Alizanovic



Sometimes, every weekend night, when all the family members are present, our family likes to do anything that we don’t usually do in the weekdays. For example, sometimes if we are too tired to go out and have dinner, we just stay at home for dinner and play cards altogether. Like in this picture. When we play cards, there’s no escape from cheating. Usually, my mom would cheat the most, and my dad too.

Memancing dengan Geng Poci Melawai

Setelah stres dikejar deadline setiap saat, mancing basamo seperti ini benar-benar refreshing. Geng Poci Melawai adalah teman-teman sepergelisahan di metro-tv yang sebagian sudah berdiaspora di berbagai stasiun. Di gambar atas, Mauludin Anwar (Awan/memegang pancing) pegang Liputan6 Petang. Hadi Winarto (tengah, kaos hitam) masih menjadi produser Ekspedisi dan Metro Files di Metro-tv.


Dari kiri-kanan berdiri: Vikra, ayahnya, Mauludin Anwar, Latief Siregar (Lintas Lima-TPI), Wendiyanto (TVOne), Hadi Winarto. Yang nyelip: Akbar-Akyar (yuniornya Khoiri Ahmadi-RCTI), dan Alief (yuniornya Wendi)


Ini ibu-ibu dharmawanitanya. Dari kiri-kanan: istri wendi, istri rojes (tvone), izat (yunior rojes), vinda, titin (istri mauludin anwar), gaby (putri awan), dewi (istri khoiri ahmadi).

Foto-foto ini diambil saat kami mancing basamo di pemancingan Cinangka Indah. Karena mancingnya kiloan (bayar ikan yang dipancing), dapetnya lumayan banyak. Lebih 10 kg. Sebagian kita bakar dan dimakan langsung di pemancingan. Nikmat. Sayang, sempat terganggu hujan angin!

Studio Mini dan Kamar Hobby Vikra




Lain Vinda lain Vikra...dia cuma pesan, "bu, kamar Vikra mau biru, bagian atas ada beda". Itu saja..tahunya dia sudah jadi. Nggak mau pusing dan ribet. Inilah hasil akhirnya...semua benda koleksi dia disitu, studio music mini dia juga disitu...lumayan, dia bikin beberapa lyric lagu, menggubah satu lagu sunda dan dengan band-nya merekam lagu rock kerja bareng timnya. Tentu baru coba-coba....Di foto ini tampak agak rapi. Aslinya? Hayo kak, jujur? dimana handuk? tas? baju? Ampunnn....

Kamar Vinda Ganti Wajah

Ini kamar Vinda sejak 2004. Didisain sendiri oleh ibu dengan menggabungkan ide-ide dari Vinda. Waktu itu dia minta ada unsur merah. Disain kamar anak memang sengaja tidak ingin terlalu kekanan-kanakan biar hingga remaja tetap relevan.
Tetapi baru menginjak remaja, se pemilik kamar sudah merengek minta kamar hijau. Kali ini dia lebih serius terlibat sampai beli cat segala dia yang pilih. Ngecatnya juga ikut-ikutan, bareng sama om Endy (thank Om..).Sekalian untuk ngisi liburan asik juga.
Beginilah hasil akhir kamar dia sekarang...sebagai disainer pribadi, ibu dengerin keceriwisan dia mau ini mau itu...jadi nerjemahkan ide dia ke gambar (pakai crayon segala). Akhirnya dia suka..tapi kamar ini kok malah sering Benzo yang pakai? Pemiliknya bobok dimana?

Misteri Celah 2 Pohon Beringin Alun-Alun Jogja

Jogja, 23 Juni 2008
Ini dua pohon beringin alun alun Jogja tampak siang hari. Perhatikan celah tengah diantara 2 pohon itu, cukup luas kan?
Inilah suasana malam alun-alun. Mistis! Ada permainan tradisional namanya Anginan (kalau tidak salah), dimana kita tutup mata dari jarak 10-20 meter, lalu berusaha jalan masuk menembus celah diantara 2 beringin itu. Bisa ditebak hasilnya? Ayah mau kemana tuh?
Lihat peta hasil langkah-langkah kami. Ayah? Lurus, nabrak kanan kiri dan gagal!. Ibu? Yakin, pasti,lurus tapi melenceng dan gagal maning! Vikra? Belak-belok gak karuan, tapi akhirnya berhasil tembus. VInda? Sama juga belak-belok tapi kok tembus juga ya? Omacan? Sami mawon gagal! Kesimpulan dia: "tambah tuwo kokehan dosa/tambah tua kebanyakan dosa" makanya gak bisa tembus!
Nice idea to bring us here...we close our evening trip by "nyeruput" wedang ronde dibibir alun-alun. Hangat dan nikmat tenan Jogja ini...

yunich1@yahoo.com

Eiffel Paris

By Vandana Mernisi




Trocadero/Eiffel Tower Perancis, April 2007

Perancis punya ciri khas menara Eiffel merupakan salah satu keajaiban dunia. Kota ini terkenal sebagai pusat mode terbesar. Oleh sebab itu Negara ini juga terkenal dengan perancang busananya. Prancis dikenal sebagai negara penghasil anggur terbesar ke 2 didunia.

(Note ibu: Bahasanya kok resmi banget? tumben? he..he..rupanya cuplikan tugas sekolah).

Disneyland Paris





Garasi? Sanggar Anak? Perpus?Kamar Tamu?






Namanya saja "garasi", tapi praktis kami tidak pernah menggunakannya sebagai garasi sejak tinggal dirumah ini. Kami menamakannya "Sanggar Viva", disitu arena pajang lukisan mereka,untuk main,olah raga, baca dan berasik ria dengan teman-temannya. Sanggar ini idenya juga untuk perpustakaan yang bisa diakses tetangga (sobat viva gang jambu), tapi prakteknya belum banyak yang memanfaatkan. Karena dalam satu waktu terkadang banyak tamu yang menginap, selain kamar Vikra Vinda, yang bisa muat 6 orang, kami juga bikin sanggar ini untuk kamar tamu. Kami tinggal letakkan kasur, ganti ornamen hiasan, jadi deh kamar tamu.Tentu pas ada tamu, arena bermain anak berpindah ke ruang tengah. Yang kami senang, nyaris semua tamu lebih senang tidur disini, karena udaranya ngalir dengan baik. Ruang ini termasuk ruang idola ayah kalau mau tidur siang, tetapi tetap pingin deket sama 2 bocah kami.

Yunich1@yahoo.com