Akung sakit: Ditunggu 2 istri, 6 anak dan 4 1/2 cucu

Mendengar akung sakit saat sedang puncak-puncaknya menulis disertasi seperti terhuyung mau pingsan. Tapi untung profesor lagi-lagi sangat pengertian, sobat-sobat di Belanda juga cukup perhatian, membantu dan menghibur..

Akung sakit selalu ditunggu dengan setia ibunda almarhumah disana, ibu penerus kami (yang dalam foto ini). Yang berkaos merah sebagai putri pertama dan perempuan satu-satunya, yang sampai kelas VI SD masih bobok sama akung. Sampingnya adalah ibu dari calon cucu akung yang ke 5.

Penunggu setia 6 anak-anak akung (3 anak biologis: Yuni Daris Ahsan) dan 3 lain adalah anak psikologis menantu tersayang (muchlis,Wori,Laras). Akung tidak pernah membedakan anak dan menantu. Kalimat yang selalu muncul kalau tambah menantu: "Wah, anak bapak sekarang tambah satu lagi". Wori, Laras sibuk menghandle administrasi, menunggu sehari-hari, termasuk mas Muchlis juga cuti untuk bisa menemani akung atau seksi pendorong kursi roda. Cucu-cucu? Yufa Aqies yang rajin datang karena dekat, Vikra Vinda berdoĆ” dari jauh...Termasuk calon adik kecil yang masih dalam rahim yang kami nanti bersama juga ingin lahir ditunggu akung.

Tidak ada komentar: