Ber-enam didalam taksi..
Masih jam 4 pagi, belum ada kendaraan. Naik taksi jarak tempuh 1,30 menit cukup mahal kata Corendon, jadi disarankan pakai bus airport. Jadi sampai jam 7 nunggu diairport sambil tidur ayam dan menjelang berangkat anak-anak minum the hangat dulu. Bus Havas dijanjikan jam 7.30, tapi kami pas naik dan sudah santai didalalam dibangunkan lagi suruh ganti bus lain. Kasian anak-anak harus bangun lagi. 30 menit sampai diterminal, kami harus ganti taksi ke Taksim.
Untung ada 3 orang perempuan Turki yang menawarkan untuk bareng dan anterin ke wilayah Taksim karena sejurusan. Karena harga taksi mahal dan jarak masih jauh, mereka tawarin duduk uyel-uyelan ber 6 di taksi. Ampun! Tapi nggak apa-apa, fun juga. Dijalan mereka
cerita datang dari Denmark untuk ziarah Muhammad Ayyub Al-Anshary, karena mereka percaya bahwa Ayyub ini dulu sempat membiarkan nabi tinggal 12 hari dirumahnya di Madinah dan nabi bilang apapun yang diminta Ayyub akan ditolong Tuhan karena di penolong. Jadi Ayyub menjadi popular sekali mirip sunan-sunan yang kuburannya diburu orang.
Supir taksi kasih alternatif biar lebih murah dengan nyebrang boat dari Uskudar ke Taksim, karena kalau pakai taksi mesti ngelilingi bukit dan nyebrang jembatan. Mereka setuju. Ganti lagi naik boat lewat selat Bosporus, fun tapi capek juga. Setelah dari Taksim, naik taksi lagi ke Istiklal straat. Orang Turkey tadi care banget, Bantu sampai dapat taksi yang dipercaya dan tahu alamat, bahkan menawarkan untuk ngantar ke kedutaan, dia kasih nomor telp dan kami pisah.
Ini kesekian kali kami ditolong orang Turki yang baik banget. Sebelumnya kami sempat dapat kebaikan polisi bandara petugas X-ray untuk bisa mencharge HP dekat area Xray check bagasi.
Vikra sempat komentar melihat kenekadan ibunya: "Vinda begini rupanya nurun ibunya".
(yunich1@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar