Happy Feet and Lunch at Heersink Fam


Dan Haag, 21 April 2007

Wah, akhirnya senang juga bisa makan siang di tempat tante Sue dan Om Christ Heersink di Leyweg 753, 2546 GM Den Haag (gravenhage). Tante Sue aslinya dari Makasar dan Om Christ dari Dinxperloo perbatasan Belanda dan Jerman. Ibu pernah diajak mereka natalan dan tahun baru di perkampungan asri tempat mama Papa om Christ di Dinxperloo (Di paragraf terakhir ibu sisipin cerita pengalaman itu).

Btw, mereka punya 2 putri cantik-cantik : Daniella dan Anabel. Pas Vikra Vinda kesana tante Sue sudah siap dengan masakan uniknya, tapi tahu betul kalau viva suka nonton DVD, jadi mereka disuguhin nonton rame-rame Happy feet yang kebetulan belum mereka tonton. Berempat mereka anteng depan TV dan emak-emaknya ngrumpi ngalor ngidul. Oh ya, tante Sue dan Om Christ juga sangat baik, meminjamkan TV 3 bulan selama Viva di Belanda, biar TVnya besar danbisa untuk main PS dan nonton program lain. Aduh, om Christ ampe keringetan ngangkat-ngangkat ke lantai 3 kamar kita di Witte Rozen Straat 44. Makasih banyak tante..om..


Ini cerita waktu ibu diajak natalan dan tahun baruan di Dinxperloo:


Ini cerita liburan akhir tahunku..agak pajang, cerita ringan bagaimana hidup 3 hari dg keluarga Belanda. Kemarin natalan aku diajak sobatku ke orang tuanya, keluarga Belanda di Dinxperloo, kota kecil perbatasan dengan Jerman. Jadi depan rumah keluarga papa-mama Hersink (mereka ingin dipanggil begitu), sudah deretan wilayah Jerman dan representasi Jerman habis. Natalan menarik, ikut-ikut makan malam, katanya biasanya orang2 Belanda pakai daging kelinci pas malam itu. Pagi buta kami bangun dan semua keluarga sudah ngumpul disekitar pohon natal, setumpuk hadiah sudah nunggu kami yang masih beraroma bantal. Aku untung juga ikut nyiapin kado satu-satu untuk mereka dan aku juga dapat kado banyak salah satu yang aku suka syal warna tosca dan yang lucu mama papa Hersink kasih amplop satu-satu didalamnya ada 25 Euro. Wah, image yang sering muncul bahwa orang Belanda pelit ternyata tidak sama sekali terutama selama aku 3 hari dirumah keluarga ini. Mama papa masak enak-enak dan setiap 2 atau 3 jam kami ada ritual minum teh ataukopi sampai jam 11 malam.

Yang bikin pekewuh, papa Hersink yang sudah 72 tahun itulah yang sibuk melayani kami, dan kami yang muda dibiarkan menikmati pelayanan orang tua yang dalam kultur kita pasti justeru harus jadi raja untuk duduk manis dan dilayani, kalau perlu nggaruk badan pun kita garukin..Pagi itu papa mama kegereja untuk natalan, tapi sisa seisi rumah gak ada yang ke gereja. Seharian papa mama dan kami pakai baju bagus, jalan ketempat keluarga lain yang rata-rata petani, salah satunya petani anggrek terbesar di Belanda timur. Sorenya kami 2 mobil datang ketempat Hans anak terkecil mama papa (dia sudah berkeluarga) kami menikmati soup tomat dengan cheese stick, trus disediain makanan macam coklat atau biskuit yang digantun-gantung diatas pohon natal. Dalam tradisi keluarga Belanda memang maltijd (makan utama) biasanya sekali, mereka biasanya lakukan untuk dinner. Jadi pagi dan siang suka-suka aja sih,roti/sandwich, soup, panekuk, atau apalah..Esoknya aku diajak ke castil, benteng, trus ketempat patung historis nenek sihir. Beberapa abad lalu,tempat in memang jadi ajang pembakaran perempuan yangdituduh penyihir. Ngetestnya cukup ditengelamin di air, kalau tenggelam mati berarti bukan penyihir dan matinya dapat misa gereja. Tapi kalau mengapung berarti dianggap penyihir dan akan dibakar depan publik.Kasus-kasus pembakaran gini banyak sekali terjadi diEropa, sejarah kritisnya juga menarik sih...Udah dulu ya..preety weekend. Seru kan?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya jg senang waktu libur di Dinxperli. Thnk untuk komentar yg very nice to my family. I really appreciated and very happy that you were also had a good time with us. Anytime you will always welcome to visit us and stay with us in Den Haag or in Dinxperlo. Especially kalau Mas-nya jg datang.