Karena banyak komentar seakan trip yang kami lakukan padat, kapan rileks, apa nggak capek, gimana kok 2 malam seperti menyerap pengalaman seminggu? Atau gila banget keliling Eropa hanya 8 hari? Ini kami turunkan tips traveling ala kami untuk educating, relaxing and gathering.
a. Mau kemana dan mau apa? Yang Jelas! Dimulai dari proses partisipatif, masing-masing kita mau kemana dan mau apa? Keluarga gang jambu yang jelas hobi traveling dan eating! Vikra suka binatang dan hal-hal kultural, Vinda suka bau air dan "shoping-shopingan" gitu deh, ibu kehijauan dan suka air juga (tapi bukan laut), kalau ayah, makan dan sport!! Beda kan masing-masing interestnya! Jadi nyaris tiap trip didisain mengakomodasi 4 penjuru mata ingin itu...baik mau yang long trip atau yang short trip wiken sekalipun. Jadi daur atau paket kalau jalan, kita suka nyantai deket air/hijau sambil jalan "biar olah raga" kata ayah. Ayah hobi sepihak nyiapin sepatu sport kita berempat dan kita ber-3 cuma bisa mendelik tapi tak berkutik. Biasanya kalau capek cari maem enak juga nyempatin ritual mampir shoping yang asik. Misalnya di pekalongan kami mampir pasar batik, Jogja Mirota... atau pasar seni/souvenir ditempat yang menarik. Kalau udah gini, Vikra baca buku dan ayah tidur di mobil. Mereka berdua kadang dengan ikhlas dan memelas menahan kesal....he..he... (katanya kami berdua suka llllaaaammmaaa). Misalnya ke kebun teh, kami coba masuk museum/pabriknya, jalan atau naik kuda keliling, ngafe dan cari makan di puncak atau Bogor yang baik. Tapi kalau trip internasioanl kami cenderung fokus. Misalnya ke Italy, Vikra mau tau banyak Michelangelo, ya kita sempetin lama di Vatican dan ke Florence. Ayah mau dokumentasi Andalusia, ya kita seharian di Al-Hamra dan Cordoba. Ke Malaga ya setengah hari dan menginap pilih hotel pinggir pantai, untuk relaxing renang dan flamenco.Vinda mau Eiffel dan Disneyland....ya mariii!!!
b. Baca dan kenali wilayah tujuan: Si Google akan bantu nih! Baca bareng-bareng tempat wisata yang dituju, sejarahnya, apanya yang unik, jarak, realistis tidak waktunya dll. Sampai info harga tiket, jam buka-tutupnya, jarak dengan hotel, dll. Kalau sama sekali tidak sempat buka google, begitu sampai kota tersebut, langsung ke tourist information. Minta brosure, peta dan minta advis misalnya saya punya waktu 4 jam, spot apa yang realistis dikunjungi, transportnya gimana, tiketnya berapa, temapt makan khas yang direcomend apa?. Lalu jangan cuma beli souvenir, beli buku ttg sejarah kota itu untuk bahan pendalaman. Jadi walaupun singkat bisa dilanjut dengan eksplorasi lewat buku. Lagipula buku kan bisa dibaca yang lain juga kalau kita nggak sempat cerita.
New York hotel December 2002, main kartu strwabery dan tebak-tebakan jelang bobo.
c. Hotel just for "sleeping or relaxing"?: Jadwal acara mempengaruhi pilihan hotel. Jangan pilih hotel sebelum tahu acaranya. Tentukan "hotel itu for relaxing atau just for sleeping". Kalau mau banyak relax di hotel untuk nyantai, pilih hotel yang memang ok, ada kolam renangnya, kamar dan fasilitasnya yang asik, resto sekitar hotel yang baik dan dekat. Tapi kalau kita tahu jadwal padat, pilih hotel yang dekat historical/turistic/important places. Misalnya datang malam di kota itu, pilih yang paling dekat, mudah dan fungsional (gak perlu mahal karena hanya numpang tidur). Atau pilih hotel deket airport kalau memang pagi harus ngejar pesawat. Management pemilihan hotel ini membantu saving money dan energy. Bisa juga ambil night trein seperti hotel berjalan, maksudnya pastikan bisa tidur berebah dengan baik dan ngepas dengan jadwal tidur..tahu-tahu pagi sampai kan asik juga.
d. Transportasi yang rasional: Kenali mana yang sesuai kebutuhan. Kalau waktu singkat, harus rela keluarkan transport mahal dikit untuk sewa taksi keliling kota ketimbang kendaraan umum yang menghabiskan waktu untuk nunggu dan habis waktu untuk pelajari sistem transport (kalau di luar negeri). Bisa juga pilih sight seing bus tour, atau kalau punya waktu lama, perbanyak gonta-ganti transport, busway,tram,atau kendaraan lokal yang nggak ada di negara kita. Pilih pesawat jauh hari kalau mau hemat waktu dan biaya, atau kalau punya waktu pilih jalan darat biar bisa lalui banyak tempat. Kalau bawa kendaraan sendiri pastikan semua fit!!
e. Exploring and learning: Masing-masing orang punya tujuan berlibur traveling dengan gaya sendiri-sendiri. Ada yang pilih satu tempat, relax dan explore habis habisan sampai tahu detailnya. Kalau kami, lebih memilih "Kaya pengalaman dan rasa, tetapi hemat waktu tenaga dan biaya). Makanya, membaca sebelum dan sesudah mengunjungi tempat wisata itu menjadi penting, sehingga pas datang ke tempat itu atau museum, kita tinggal mengkonfirmasi "oww..ini toh" atau kita tinggal menghayati saja sejarah dibaliknya. Misalnya Anne Frank museum atau harem Turki atau taman mini...Bandingkan, tahu bahwa taman mini dulu ada karena ide bu Tien dan berheboh ria debat-konflik di media..akan beda dengan datang asal datang ke taman mini!Datang ke Madame Tussoud sekedar lihat boneka lilin, akan beda kalau tahu bahwa dulu awalnya dibuat dengan model penggalan kepala tokoh dan revolusi Perancis. Pastikan bahwa travelling adalah moment untuk relax, learning culture, history, spirituality. Bagus kalau ada masjid bersejarah kita solat disana, lihat gereja kita masuk dan ajak anak hening didalamnya, menghayati sejarah kemanusiaan di reruntuhan Twin tower New York sambil lihat daftar korban. Melihat fresco di eternit Sistine chappel, membayangkan Michelangelo nglukisnya sambil telentang bertahun-tahun...wow...
f. Partisipatif: Seperti tadi sudah dibilang sejak awal lakukan persiapan dengan melibatkan semua pihak. Anak-anak bisa menjadi tim yang hebat lho. Pengalaman kami,ayah ibu biasanya searching hotel, pilih transport, dll (waktu di Amrik.. ayah yang sibuk, waktu di Eropa gantian Ibu). Secara spesifik ayah biasanya mempersiapkan hal-hal dokumentatif, kalau bawa mobil, kita merem ayah yang siapin semua, karena kekar jadi ayah juga seksi pembawa barang berat, cari locker di stasiun, cari tempat makan enak, dan sibuk mendokumentasi selama jalan-jalan. Ibu kebagian hal-hal teknis (lihat peta, info wisata),pembawa dokumen, caring kesehatan keluarga biar fit semua dan bagian timer.Anak-anak terutama Vikra bisa bantu search tujuan wisata, sejarahnya, memfoto, upload dan organisasi foto, tim leader (baca peta-guide audio), pembawa laptop dan yang berurusan sama automatic machine (tiket, minuman dll). Vinda, sie pembawa tripod (ketinggalan beberapa kali), bagian penghafal jalan (mengingatkan stasiun tempat turun terutama kalau naik subway dan cari jalan balik, karena orientasi ruang dia bagus),pembawa snack dan game (kartu,buku atau mainan untuk killing time).
g. Jaga fisik sempatkan relaxing: Bikin jadwal yang tidak menyalahi biological clock kita. Jadi idealnya mulai kegiatan setelah jam 9 pagi, artinya kita cukup tidur, sempat istirahat dengan rileks. Jangan pilih pesawat/transport yang pagi banget, bisa bikin stress dan otomatis kita akan kehilangan seharian itu karena lelah dan loyo. Atau waktunya tidur, jangan paksa melanjutkan perjalanan atau bersenang-senang, karena itu akan merusak hari berikutnya atau mengancam keamanan kalau memaksa nyetir malam. Ibu paling galak memaksa ayah istirahat nyetir, belok ke hotel, biar istirahat dan segar besoknya!! Jangan pernah telat makan, terutama anak-anak kalau telat maem akan gampang marah dan acara liburan jadi kacau. Pastikan sarapan yang bermutu karena akan mengeluarkan energi seharian. Makan makanan yang aman untuk travelling (jangan pedes atau nggak familiar di perut dan lidah untuk pagi dan siang). Nah, sempatkan sore malam untuk rileks (berenang, nonton yang ringan dan menghibur seperti flamenco atau pertunjukan kultural yang gak banyak mengeluarkan energi). Jadi atur jadwal ke museum atau yang banyak energi pas pagi dan siang. Nah malam waktunya explorasi kuliner.Jangan sungkan keluarkan budget untuk makan di resto yang lumayan, atau terkenal karena khas wilayah situ (gak harus yang mewah dan mahal, sesuaikan dengan budget). Biasanya kami minta anak-anak pilih menu yang mereka suka dan kalau bisa yang belum pernah mereka coba. Lalu kami pilih menu yang berbeda dan saling coba..jadi kita bisa ngenali banyak aneka makanan khas situ dalam satu waktu. Incase perut bermasalah, kan handle lebih mudah karena sudah tidak banyak aktifitas. Pilih juga tontonan yang khas, paling terkenal atau melegenda yang jadi icon kota itu. Yang ringan lucu karaokean/lihat live music, ngafe sama temen-temen di wilayah itu, atau cari tempat makan yang unik.
h. Selektif Bawa Barang: Kalau banyak jalan, seringan mungkin bawaan yang dibawa. Kalau kita tidak menginap di kota itu, sampai stasiun/terminal, langsung cari locker penitipan koper, dan bawa yang diperlukan saja. Packing? Kalau winter, jaket luar satu, tapi bawa pakaian dalam/kaos panjang yang ketat,ringan dan hangat agak banyak biar bisa gonta-ganti. Baju tebal longgar dibanding dengan baju ketat nggak masuk udara, efeknya hampir sama. Siapkan snack pengganjal, semacam coklat itu ringan tapi mudah mengenyangkan.Minuman bawa secukupnya, jangan hanya hemat 3000 perak, kita nggotong-nggotong 1 liter yang bikin lelah. Alat killing time juga penting selama diatas kendaraan, seperti buku, kartu,alat music dll. Tapi alat music model ipod, nintendo atau hiburan individual, sejujurnya tidak ideal untuk dibawa trip keluarga, karena mengurangi interaksi,. WOng tujuan jalan itu untuk berasik-asik sekeluarga kan? Atau boleh bawa, tapi hanya dimainkan saat kita sudah puas berinteksi/ngobrol.
i. Tips kecil tapi penting:
- Rumah rapi: Jangan tinggalkan rumah dalam keadaan berantakan. Karena capek-capek liburan, nyampe rumah disambut rumah berantakan, alamak!! memori jalan-jalan habis dan kesal begitu sampai rumah.
- Makanan tersedia dirumah: Pastikan sampai rumah ada makanan atau sudah makan. Jangan sampai, capek-capek harus keluar lagi cari makanan atau capek masak lagi (asumsikan nggak ada PRT, atau telp PRT sebelum sampai rumah untuk siapkan rumah dan makanan).
- Siapkan jeda 1 hari sebelum kerja: Kalau trip berat, usahakan ada satu hari jeda sebelum memulai aktifitas/kerja, untuk mengistirahatkan fisik dan secara psikis juga nggak merasa "yaaaa.... besok mulai kerja...huhhh!!", pasti langsung suntuk!! Bekas liburan malah hangus!
- Copy dan pisah-pisahkan dokumen-uang: Usahakan copy dokumen dan taruh terpisah, uang juga dipisah-pisah (ada yang di tas, menempel badan). Biasanya ayah ibu selalu jaga-jaga masing-masing bawa copy document, masing-masing bawa cash dan atm. Jadi incase salah satu dokumen atau uang hilang, masih bisa survive.
- Siapkan cash, jangan bersandar pada card/atm saja. Sering ATM atau credit card kita nggak jalan..nah lo!!, Bagusnya siapkan uang cash juga yang bisa untuk survive setidak-tidaknya untuk hotel dan makan ditempat tujuan selama beberapa hari.
- Selipkan identitas yang melekat di anak (misalnya taruh dikantung pakaian mereka), pastikan anak hafal kontak kita dan sepakati meeting point kalau terpisah. Kami tidak pernah mengalami ini, tapi jaga-jaga ada baiknya...
Have a nice trip...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar