Ini salah satu karya lukisan Vikra waktu sekolah di Da-Vinci college Belanda (kelas 2 SMP). Guru mengusulkan tema "toilet", dan disyaratkan ada refleksi/kaca. Murid bebas berinterpretasi dan berkreasi. Tapi syarat harus membuat kaca ini menarik, untuk membayangkan aspek scalatik pantulan, membayangkan multi dimendi pemandangan dibalik toilet, space yang terekam dalam kaca. Intinya anak tidak sekedar diajak menggambar tapi juga menalar.
Lalu memanfaatkan lobby/emperan sekolah untuk galeri itu lho yang juga penting. Selain menumbuhkan sikap percaya diri anak bahwa karyanya dihargai, juga memberi inspirasi pada murid lain yang lewat. Suka gemes lihat sekolahan yang memilih rapi, dinding kosong! Padahal pengalaman kami di Amrik dan Belanda, nyaris dinding lobi semua terisi karya-karya murid yang diupdate setiap ada karya baru, dari tulisan, gambar, karya seni. Sering di loby utama digelar meja dihias bagus serasa mau pamerin karya Picasso, Rembrandt, Atau siapa..padahal yang dipampang "cuma" kotak-kotak dari kertas, atau kartu ucapan valentine, atau ranting yang diikat,dll. Tapi kalau nglihatnya dari sisi lain, bahwa proses kreatif dan proses menghargai itu yang lebih penting. Kreatif itu tidak harus mahal....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar