"Hallo kakak (Vikra) sayang...Ibu kanget banget. HP sering ngaco nih. Ibu dah beliin oleh-oleh emblem Swiss 2 sama jam Swatch. Moga-moga suka ya.. cun.(7 agt 08)
Sebetulnya bukan karena ingin bergaya sok mewah, tapi berfikir fungsional saja membelikan anak-anak jam Swatch yang sekalian awet dan mumpung di negara pembuatnya. Kalau di Indonesia mungkin memang terkesan jam yang agak lumayan, tetapi di Swiss sendiri dibanding dengan jam berkelas lain, belum ada apa-apanya. Uniknya, mereka bikin disain jam super tipis kayak coin, lucu! Pertimbangan lain, Swatch juga lumayan berwawasan lingkungan, karena ada beberapa product mulai re-cycle dari kaleng soft drink Cola dll. Makanya jamnya ringan dan awet sekali. Kami cenderung memilih hidup bersahaja, tetapi kalau berurusan sama benda-benda yang butuh awet, memang ujung-ujungnya lebih murah beli barang yang berkwalitas sekalian. Mahal diawal, tapi daya umurnya menjadi lebih hemat jatuhnya.Sejarah jam ayah juga super awet. Selain itu, kalau membelikan sesuatu agak lumayan dikit buat orang-orang yang kita cinta, pasti kita sudah prepare diawal atau mengencangkan pengeluaran pribadi kan?. Lagipula, karena yang trip cuma ibu, biar imbang, Viva dan ayah juga musti menikmati dengan cara lain tapi sepadan, begitu pikiran ci ibu. Tapi tebak reaksi Vikra.
Ini sms Vikra:
"Eheh..Ibu beliin Vikra jam lagi? Vikra kan masih ada jam Commodoor Lithium*. Udah dibeliin? Kalo belum, gak usah kali ya.... I appreciate it, but I dont really need it. Mending beli baju, celana, atau ....... aja yang lebih murah. Gmn?"
(* jam Vikra sudah 4 tahun lebih, dan terakhir ketinggalan di hotel Cirebon, jadi takut gak terkirim ke Jakarta, ya sudah kasihan kalau tidak ada jam buat ke sekolah. Tumben dia minta pakaian...karena lebih kurus di sekolah baru? atau kenapa ya??)
Ibu: "Aduh anakku. Am happy to have son like u, simple, wise and know ur priority. Dont worry, jam itu bisa qt simpan bwt nanti, mumpung di Swiss. Pesanan lain ibu cariin...Dekap lama" (7 Agt 08).
Sambil ngulang lagi baca sms Vikra, berebah dikasur, mendekap HP dan nggak terasa bantal basah...."anakku, ringan dan bijak sekali hatimu...Terimakasih Tuhan".
Ibu: "Aduh anakku. Am happy to have son like u, simple, wise and know ur priority. Dont worry, jam itu bisa qt simpan bwt nanti, mumpung di Swiss. Pesanan lain ibu cariin...Dekap lama" (7 Agt 08).
Sambil ngulang lagi baca sms Vikra, berebah dikasur, mendekap HP dan nggak terasa bantal basah...."anakku, ringan dan bijak sekali hatimu...Terimakasih Tuhan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar