3 gadis cilik panggil lagi "Bunda..".

Aceh, 2007. "Nabilla, kasih cium bunda Yuni, sayang bunda Yuni". begitu suara khas Si Malaikat Eka Sri Mulyani yang memilih bang Wardana sebagai suami tercintanya, waktu kami ketemu di Aceh. Mereka dikaruniai Nabilla Safira Andalusia. Eka, sobat ajaib, Inong/putri Aceh yang super cerdas, tamat SMP langsung kuliah di IAIN, usia 21tahun dapat master di Leiden (tempat kami bersahabat) dan belum sampai 26 tahun sudah dapat doktor dan pulang membawa gadis cantik dan bijak ini. Safira Andalusia, katanya untuk mengenang trip (bonek) kami berdua thn 2000 ke Andalusia. Pintar dan bijak kayak bunda eka ya..tapi kalau cerianya kayak bunda Yuni aja(bunda Eka ceria juga, tapi selera bajunya sering kembaran sama neneknya..jangan ditiru, muda ya muda! nenek ya nenek).

Cilandak Jan,2008. Wudda, sicilik cerdas hasil karya karib Eva Fachrunnisa dan Farid F Saenong. Kami berteman di Leiden, tidak terlalu lama, tapi silaturahmi terawat...mereka rajin main ke Sawangan, dan kemarin bunda Yuni baru pertama nengok Wudda sejak lahir (habis di Australia sih)...Hmm...makasih ya Wudda, bunda Yuni kemarin disayang-sayang sampai dipanggilin tukang urut segala...

Holland, April 2007. Lho yang nyelip nih siapa? Ini bocah cantik karya b'Suryadi dan Lies Maniar sobat kami orang Minang tulen yang sudah jadi orang Londo yang manggil kami Papi mami (kok nggak bunda?, padahal udah diindoktrinasi, bunda,bunda,bunda!). Ini teriakan khas boneka cantik yang punya nama Raisa Mahesvara Niadilova ini: "papi Muchlis, Jij ben sterk, ik will met jij spellen, ik will koprol maken" (papi Muchlis kan kuat, pingin main-main koprol boleh ya ?). Lalu kedua tangan dipegang, kepala badan jungkir balik...aduh lucunya...jadi inget Riska bocal kecil yang baru bisa jalan waktu di Formaci, hobinya manggil, om yiis...om yiiss..digendong baru anteng.

Cikunir Feb,2008. Nawal Rahmawati, simungil karya Ernawati Purwaningsih (sobat di Pabelan sejak taman SD) dan Yusuf Rahman. Bunda Yuni yang mempertemukan mami-daddymu, mereka cukup bahagia..tapi sangat kilat. Saat melahirkanmu, mamimu tidak bisa bertahan dan berpulang tanpa sempat melihat dan membesarkanmu sayang...(nenek/mama almarhumah membesarkanmu sebagai pengganti mamimu putri tunggalnya). Kamu kehilangan orang besar nak, bunda Yuni juga kehilangan sobat besar.Bunda Yuni pingin juga membesarkanmu Nawal. Sepulang menengokmu, Kak Vinda bilang ke bunda Yuni, kak Vikra dan ayah: "Nawal kita bawa aja ke Sawangan yuk, biar jadi adik Vinda". Iya...tapi tidak sesederhana mau kita sayang...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

ya ampyuuuuuun lutu nya....Bunda kok ke Londo...ngga bilang2 sich, hiks padahal kita belum sempat main-main ke gang zambutnya eh zambu..hiks...Oya Bun..waktu kemarin di workshop yang Dubai, nama bunda disebut loch ma'mami Annelies..poko'nya cihuy dech..(18 Maret 08)

Anonim mengatakan...

Btw,anyway,busway aku dah lihat bloggernya mbak. Sang "nabi" dah gede ya..dulu waktu di sydney kok kayaknya kecil banget gitu ya...verry sori dengan cerita temen mbak yang meninggal pas melahirkan..very sorry mbak..

Anonim mengatakan...

Kangen euy...pas baca ceritanya campur aduk perasaan kangen + suedih (ingat sama nenek yg sdh meninggal), jadinya baju nggak kembaran lagi). bahagia punya sahabat-sahabat yang luar biasa yg melekat ampai ke nurani.