Buah Siwalan, pohonnya seperti kelapa atau palem, buahnya dari luar juga mirip kelapa, tapi isinya seperti kolang-kaling yang lembut tapi getas. Sari buah siwalan atau ental ini juga bisa untuk minuman tradisional semacam tuak atau sake yang dijual didalam tabung bambu. Tapi buah entalnya juga lezat dibuat dawet dengan gula aren murni. Kalau jalan disepanjang pantura Lamongan, akan kita dapati warung dawet ental ini yang rasanya khas dan membayang.
Jumbreg, namanya memang aneh. Terbuat dari tepung beras/ketan yang diberi santan dan gula merah. Rasanya seperti kue talam atau apem, tapi ini lebih kreatif, karena mengemasnya didalam contong/terompet yang dibuat dari lilitan helai daun kelapa/Siwalan. Model contong ini kalau di Jawa tengah biasa dipakai untuk terompet tradisional anak-anak. Jumbreg...humberg (hamburg)..mirip-mirip, biar mudah ngingatnya... :)
Soto Lamongan. Nyaris mirip dengan soto di tempat lain, tetapi soto Lamongan ada dua jenis, yang bening putih dan yang kuning. Yang kuning ini lebih populer dan menasional. Rasanya lebih unik karena ada irisan telur dan kadang dicampur dengan remah-remah tumbuk krupuk udang, dan yang bikin khas seharusnya soto Lamongan hanya menggunakan ayam kampung. Kalau soto bening, biasanya menggunakan lontong/ketupat. Di daerah Karanggeneng Lamongan ada soto ketupat yang enak sekali. Yang unik, Lamongan terkenal dengan pecel lelenya, tetapi, kontradiktif kalau di Lamongan sendiri, tidak semenjamur di kota lain. Anehnya ada satu kampung yang bahkan mentabukan makan lele, karena ada mitos bahwa pernah ada perampok sakti yang baik hati suka menolong rakyat, saat dikejar musuhnya dia menyamar menjadi lele dan minta warga melindunginya...
Rawon? Semua pasti tahu, ini masakan Jatim, bukan hanya Lamongan. Tetapi tidak afdol kalau sampai melewatkan rawon ini kedalam list makanan khas kampung ayah. Rawon adalah sejenis sop daging dengan bumbu kluwek hitam yang bikin harum aroma dan rasanya. Mbah bu almarhumah selalu masak rawon yang nikmat disamping deretan masakan rumahan lain seperti kare cumi, tumis cumi hitam, botok lele, asem-asem kikil, iwak pe sambel korek, dll. Sedaaappppp...
Jumbreg, namanya memang aneh. Terbuat dari tepung beras/ketan yang diberi santan dan gula merah. Rasanya seperti kue talam atau apem, tapi ini lebih kreatif, karena mengemasnya didalam contong/terompet yang dibuat dari lilitan helai daun kelapa/Siwalan. Model contong ini kalau di Jawa tengah biasa dipakai untuk terompet tradisional anak-anak. Jumbreg...humberg (hamburg)..mirip-mirip, biar mudah ngingatnya... :)
Soto Lamongan. Nyaris mirip dengan soto di tempat lain, tetapi soto Lamongan ada dua jenis, yang bening putih dan yang kuning. Yang kuning ini lebih populer dan menasional. Rasanya lebih unik karena ada irisan telur dan kadang dicampur dengan remah-remah tumbuk krupuk udang, dan yang bikin khas seharusnya soto Lamongan hanya menggunakan ayam kampung. Kalau soto bening, biasanya menggunakan lontong/ketupat. Di daerah Karanggeneng Lamongan ada soto ketupat yang enak sekali. Yang unik, Lamongan terkenal dengan pecel lelenya, tetapi, kontradiktif kalau di Lamongan sendiri, tidak semenjamur di kota lain. Anehnya ada satu kampung yang bahkan mentabukan makan lele, karena ada mitos bahwa pernah ada perampok sakti yang baik hati suka menolong rakyat, saat dikejar musuhnya dia menyamar menjadi lele dan minta warga melindunginya...
Rawon? Semua pasti tahu, ini masakan Jatim, bukan hanya Lamongan. Tetapi tidak afdol kalau sampai melewatkan rawon ini kedalam list makanan khas kampung ayah. Rawon adalah sejenis sop daging dengan bumbu kluwek hitam yang bikin harum aroma dan rasanya. Mbah bu almarhumah selalu masak rawon yang nikmat disamping deretan masakan rumahan lain seperti kare cumi, tumis cumi hitam, botok lele, asem-asem kikil, iwak pe sambel korek, dll. Sedaaappppp...
Makanan lain yang perlu dicicipi kalau lewat Drajad/Lamongan:
1. Sego boranan (depan stasiun Lamongan) : nasi dengan sejenis balado ikan pakai santan kental. Tetapi yang membdakan adalah ikannya yang khas yaitu ikan/iwak sili (bukan silly), kecil panjang kayak anak belut tapi pendek. Gurih dan bumbunya meresap ke tulang. Penjualnya berderet duduk pakai gendongan bambu dan tampah (nampan bambu).
2. Sego jagung (nasi jagung) , lengkap dengan ornamel sambal terasi, ikan asin, gorengan dan sayur asem/lodeh. Langganan kami didepan WBL (Wisata Bahari Lamongan), rumah bambu tradisional, tapi rame, bersih dan masaknya tajam ndeso.
3. Warung wak bola : Ini semacam hek (warung makanan serba-serbi), enak buat sarapan dan susu kedelainya wangi. Wak bola mangkal dekat perempatan Drajad.
1 komentar:
Senang sekali berkunjng di sini, mengingatkan kota kelahiran saya di Lamoongan dan juga ada sekelumit cerita dari Sawangan. Saya pernah tinggal sebentar di Cinangka Sawangan....
Salam kenal....
Posting Komentar