Cave Gong (Gua Gong) Pacitan East Java

This cave is located at southern coastal area of East Java, 5 hours by bus from Solo city. Some caves in this area use traditional music instrument names, such " gong , tabuhan". Why? Eventually the traditional Javanese musician perform natural orchestra from those stalagtit and stalagmit as music instruments. The sounds are great, but for sure, the nature sadly whisper to stop....it hurts.. (All picures, taken from google images)

gua gong Pacitan Jatim ini dijamin indah, stalagtit-stalagmit-nya luar biasa. Kita akan saksikan stalagtit-stalagmit yang menjuntai menjatuh luwes seperti gorden sutera, atau untain rambut gadis Kenya. Banyak juga yang menyembul menggapai langit gua seperti akar tua pohon teh yang membonsai kokoh tapi lembut, atau mirip geletakan tentara-tentara Napolean yang kalah berserakan. Jauh dari image bahwa itu semua adalah batu gua. Selain itu ada ruang dengan rongga raksasa, serasa kita di tengah ballroom hotel dengan designer interior yang maha mahir yaitu profesor Robby. Uniknya penamaan gua-gua di daerah ini, termasuk salah satunya gua Tabuhan, menggunakan nama alat music, gong, tabuhan, dll. Ada tradisi bahwa stalagtit-stalagmit ini kalau dipukul bisa menyerupai bunyi musical, dan bahkan di gua tabuhan, sering ada sinden yang nembang diiringi dengan musik alam ini. Secara kultural bagus aja sih, tapi dari perspektif lingkungan, pasti ada masalah. Gua-gua ini konon dahulunya adalah dasar laut.


Yang jelas Lokasi gua gong di Pacitan, pesisir selatan Jatim, berbatas dengan Jateng. Pacitan ini secara geografis bagian dari Jawa Timur, tapi secara sosio-kultural sangat dekat dengan Jateng atau berbudaya Solo. Entah dari bahasa, makanan, langgam kultural dan etika. Seluruh foto-foto ini untuk sementara kami ambil dari google images, karena kami mengunjungi gua ini th 1997, jadi koleksi kami masih pakai foto manual. Vikra masih umur 4 tahun, Vinda 1 tahun, kesana rame-rame ama uyut, uti dan uti Klender juga.


Sayang ya... guanya bagus, tapi pengemasan turismenya payah.... kapan-kapan akan kami posting bagaimana gua biasa di Belgia dan Belanda, bisa menawan karena kemasan.

Tidak ada komentar: