Trip "nekad" Bali-Lombok

Pura Besakih Bali, Juli 1998.

Ini cerita suatu keluarga muda yang nekad, hobi travelling dan jalan dengan modal bismillah. Kenapa begini? Trip ini bukan yang direncana, karena niatnya cuma pulang kampung, lalu kepikir jalan ke Bali-Lombok....dan jalan gitu aja! Jadi waktu liburan di Solo diperpendek, pamit ke Lamongan dan tidak pamit mau ke Bali lombok sama akung uti,. Seperti biasa, akung nelp ke mbah Kung, kok katanya belum sampai? mereka panik dan bingung, karena jaman itu belum ada HP, sampai-sampai mereka mau laporan ke polisi segala. Kenekadan kedua, kami pakai mobil super tua tapi kokoh, Corolla 73, itu mobil pertama kami. Kabayang kan mobil tua kita diajak keliling Bali-Lombok, muter hampir seluruh pelosok-pelosoknya. Mobil sempat ngadat, wiper nggak jalan.. tapi ya santai aja...

This picture taken from google images

Ngaben ritual (religious cultural festifal for Balinese cremation body) Selama di Bali, selain eksplorasi banyak tempat, kami dapat moment mahal, yaitu upacara ngaben Raja Bali. Jadi arak-arakan berkilo-kilo festifal jelang pembakaran, umbul-umbul dan keranda susun menjulang cantik digotong, lalu juga melihat bedanya antara kasta Brahma dan Sudra, karena banyak yang menumpang ngaben sekalian. Rupanya, kasta Sudra atau orang nggak mampu, dikubur sementara sampai terkumpul uang atau ikut numpang ngaben orang-orang kasta kaya. Kami sempat mampir ke rumah bu Gedong Oke, petinggi spiritual Hindu dan terlihat aktif di gerakan NGO. Juga keluarga kak Zainal, sobat sekampung ayah di Gontor. Ini tradisi trip kami, bukan sekedar jalan-jalan, tapi juga menyempatkan kangen-kangenan dengan karib-karib kami.

Sangeh monkey forest. Ini Sangeh, hutan penuh monyet di Bali, lihat expresi Viva, antara penasaran dan takut. Kami pegang anting, katanya sering mereka tarik...ayah yang paling banyak dikerubung.... Anak kami jadi tambah banyak...he..he...Selain tempat ini dan Besakih, kami juga ke Kute, Klungkung, gua Gajah, gua Lawa, sekitar Nusa dua, Kintamani, Tanah Lot nunggu sunset, pasar seni Sukawati, Ubud, Bedugul dll. Vikra Vinda sempat difoto polaroid di Tanah Lot, seakan mengapung diatas ombak, lalu sepupunya di kampung terheran-heran, "dik Vikra dik Vinda nggak tengelam tah?". Oh ya, kami sempat ada satu malam yang sulit cari tempat menginap, karena lagi pick season..jadi akhirnya dapat kamar melati yang juelek banget. Waktu ibu di Pabelan pernah juga trip ke Bali sama tante Mis, lalu th 2007 Vikra-Vinda pernah diajak keluarga om Ipung berlibur. Kalau yang urusan kantor, ayah ibu pernah juga.





Senggigi beach, Lombok West Nusa. Ini pantai Senggigi Lombok. Kami juga keliling Lombok, ke istana tua dengan sumber air (lupa namanya), ke pantai-pantai), menginap di hotel ....sambil nyenengin Vikra Vinda renang.




Tapi setelah trip keliling itu, waktu kami nanya anak-anak? Tempat mana yang paling berkesan? Coba tebak jawaban mereka. "Kintamani" kata Vikra. Wah..asik, nggak rugi juga mobil nanjak meraung-raung... "kenapa kak"? Dijawab dengan antusias "Ketemu anjing lucu". Alamakkk...padahal anjing itu anjing liar yang kami temuin di Kintamani waktu istirahat. Jadi catatan kami, mengajak anak itu memang harus menyesuaikan usia...rupanya indahnya alam, belum tentu asik buat mereka, yang asik adalah yang atraktif, visual dan yang mereka sukai.

Tidak ada komentar: