Dibalik Bando Patah

Sore habis Asyar, ibu, Vinda dan mbak Iyah PRT kami ke Pujasari supermarket kecil yang terdekat dari rumah. Seperti biasa, Vinda yang jadi "master" belanja, memutuskan buah apa yang mau dibeli, bahan sarapan, minuman dan kebutuhan lain. Urusan belanja inti selesai, lalu kami ke atas tempat pakaian dan aksesories, mau beli handuk buat tamu. Lalu Vinda ke arah aksesories dan tiba-tiba dia narik tangan ibu untuk pergi cepat-cepat dari area itu dengan expresi sedikit ketakutan. Pas agak jauh dia bilang; "bu, bandonya patah..gimana? Dah Vinda balikin sih".
Lalu ibu cek ke tempat itu memastikan patah beneran nggak...Habis itu ci ibu balik ke Vinda: "balik ke sana, bilang baik-baik ke mbak-nya dan kita ganti..pemimpin kan harus bertanggung jawab". Lalu dia mencoba minta tolong mbak Yah buat bilang ke pelayannya. " Jangan dong..Vinda aja sendiri, Vinda kan yang matahin, Vinda yang menyelesaikan lah...".
Ci-ibu sengaja menjauh dan nunggu Vinda datang lagi, dan memastikan bahwa Vinda yang handle bukan mbak Yah..., pas Vinda balik dengan wajah lega bilang " Udah, udah...tadi Vinda udah bilang ke pelayannya kok". "Bener mbak yah" selidik ibu, kata mbak yah.."iya kok bu".
"oke, weel done! great! hebat, bertanggung jawab!".
Vinda terlihat berseri dan geli sendiri waktu membayar dan membawa pulang bando patah....
Tapi ada perasaan lain di hati, bahwa dari benda kecil bando, sudah membelajarkan kita arti tidak lari dari masalah, bertanggung jawab dan jujur mengakui kesalahan tanpa nunggu ketahuan, padahal kalau mau "lari" bisa dengan mulusnya.... Kelihatannya sepele, sering kita alami, jalan sama anak, lalu anak merusakkan sesuatu di supermarket atau rumah teman kita, lalu orang tua mendelik keanaknya, lirik sana sini sidik situasi memastikan tidak ada yang lihat dan diam-diam kabur atau berwajah tenang seakan tak terjadi apa-apa untuk meloloskan diri... Hmmm!! artinya, walaupun tanpa kalimat si ortu ini sedang menancapkan ajaran ke anak: " larilah dari tanggung jawab nak!! boleh bohong selagi tidak ketahuan kok, dll, dll " Ohh... Sad...sad...

Tidak ada komentar: