3 hari ber-Drajad-ria

Di pojok Leiden, sambil berkaca-kaca pak Kusnan yang sudah 30 tahun tahun terdampar di Belanda bilang: "yang paling saya rindu dari Indonesia adalah duduk bercengkerama bersila lesehan dan main ketempat teman-saudara tanpa harus janjian". Memang masyarakat semakin modern semakin banyak belitan janjian dan schedule. Bahkan di Belanda, cucu mau main ke rumah kakek neneknya atau anak ke orang tuanya harus janjian dulu. Pengalaman bertamu dengan spontan ini persis terjadi beberapa hari lalu, kami kedatangan pakde Tafif (kakak tertua ayah) dengan istri dan 2 anaknya dari Drajad Lamongan tanpa kabar sebelumnya. Dan tahu-tahu sudah sampai di Ciputat minta dijemput. " Bu, bener pakde Tafif datang tanpa ngasih tahu dulu?. Untung pas kita lagi di rumah", begitu Vikra keheranan dapat surprise kedatangan pakde-budenya dan sepupu-sepupunya.

Seperti biasa, sudah pasti oleh-oleh khas Lamongan membuat suasana gang Jambu jadi beraroma Derajad. Ada iwak pe (ikan asap), sego jagung (nasi jagung) lengkap dengan terasi untuk sambal koreknya bikin makan siang jadi sedap nikmat. Kriuk-kriuk marneng (jagung goreng yang di tabur kacang beberapa gelintir) dan kacang sangrai pasir juga bikin ayah merasa jadi orang Lamongan lagi :). Kalau ibu sibuk milihin kacangnya yang bikin ayah keki, "lho kok kacangnya habis? Ini seni makan marneng, tahu-tahu nemu kacang kan asik...".

Pakde Tafif Adurrahman Spd, bude Dra.Ir Chaeriyah, mbak Renda Septin RR (3 SMP), mas Widan (TK B), sayang mas Dwiki dan mbak Citra kedua anaknya yang lain tidak ikut. Bude Ir selama di gang jambu sibuk manjain masak aneka masakan Lamongan sesuai order. Ada cumi oseng, asem-asem Patin, daging lapis, dll...Beginilah nasib tamu gangjambu..siapapun yang punya keahlian masak yang ngangenin, selalu dimonggokan untuk ber-atraksi menjajal resepnya. Jadi siap-siap...banyak sudah korbannya!! Kalau pakde sibuk membuat cahaya matahari, alias memapras tanaman belakang yang sudah terlalu rimbun..makacih pakde!


Bersama Vikra yangbelum mandi dan ibu yang sudah harum siap-siap mengantar pulang mereka sambil keliling lewat Monas, Istana Negara, Istiqlal, dll. Beberapa hari sebelumnya keliling taman mini, dan anjangsana ke Tangerang tempat keluarga...kasihan sampai mabok!

Saling latihan, yang 3 orang diatas latihan jadi model, yang moto latihan jadi fotografer.

Ini trio pendowo, ayah, pakde dan om Gofar sedang bersantai. Om Gofar adik ayah nomor 2 dari ragil tinggal di gang Jambu. 2 pedowo lain om Aam belum lama ke Jakarta juga dan satu lagi om Yazid di Jogja.

2 komentar:

l@ mengatakan...

Yun, aku juga kemarin tiba-tiba "digrudug" tamu, jumlahnya gak tanggung-tanggung, sekitar 20 orang!!! Apa gak kelimpungan????? Kalau beri kabar dulu, lumayan....ini, tiba-tiba "assalamu'alaikum" dan semua sudah di depan pintu. Oooh......

Anonim mengatakan...

banyak tamu banyak rejeki berarti :). Tamu darimana??? Selamat berseru ria sama tamu deh...