Kado 41: Ayah Much-List Life Story

Ini list cerita lucu, mengesan dan barangkali juga penting yang diceritakan oleh kakek-nenek Viva (mbah Kung, mbah Bu-almarhum keduanya), dan juga diceritakan ayah ke ibu sejak ketemu dulu atau juga ke keluarga saat kami berempat sedang berempat; di mobil, lagi melingkar di meja makan, jalan pagi dan macem-macem. Di keluarga Lamongan, ayah dipanggil Rofi', adik-adiknya memanggil ma'rofi' (mas Rofik), kakaknya manggil de' Rofi'. Cerita ini untuk kado ultah ayah ke 41, kemarin 3 October, tapi di ijasah 5 oct.


Bayi - Anak-anak- SD

Pitik Blirik (ayam belirik): Vinda selalu terkekeh-kekeh kalau ayahnya cerita waktu kecil hobinya nyanyi lagu pitik blirik, wulunya brintik (bulunya keriting).

Pipi bolong: Ayah buadung waktu kecil, jarang tidur dirumah, selalu sama temen main diluar, main bola, main kelereng, renang di kali, main hujan-hujanan, main layangan.. .pernah main enjot-enjotan panjat dahan pohon jambu, patah jatuh dan kena ranting tajam, tembus pipi...(ibu ama Vinda pernah nyensus bekas luka ayah, dan tak terhitung.... saking bandelnya).


Gede kepala dan bodong: Dulu ayah sering diledek temen-temennya katanya kepala gede, udel/puser bodong. Tapi Uyut (mbahbunya ayah) selalu bela, katanya kepala gede, otaknya gede, tandanya pinterr!!


Guru takut: Kata mbah bu, pernah ayah lari hampir nabrak mbah bu yang berdiri didekat pintu, karena ayah terburu-buru ambil buku dirumah untuk ditunjukkan ke guru yang salah menjelaskan. "rofi itu kritis bu.. sampai saya keder takut kalau mau ngajar" begitu kata mbah Bu menirukan gurunya.


Semut mampir ke kuping: "ayah dulu waktu kecil pernah kemasukan semut rang-rang ke kuping, suakit..dok.grodokk...horookkkk godookkk" gitu bunyinya. Ayah teriak-teriak. Ama orang-orang dibawa ke mantri desa ... eh, mantrinya pake senter malah bilang;' iyo..ada semutnya, ketok (kelihatan) ...tapi pie ngambilnya? '. Ayah langsung lari nyebur kolam samping masjid, ayah masukin air, matii...hehhh" (sumber ayah).


Jiwit : "Waktu SD di Mbluluk Bojonegoro, ayah sering digoda-goda ama temen-temennya, diledek naksir temen SD, namanya Jiwit" (sumber ayah).


Kesurupan: Ayah ingat cuma sakit biasa panas, tapi kata mbah Kung, gara-gara mereka pindah nempati rumah baru di Mbluluk, Bojonegoro, penghuni tak kentara marah, jadi ayah menceracau panas tinggi. Mbah Kung yang pemberani dan jagoan, bernegosiasi dan mengusir mereka, dan hilang dibalik tembok. Mbah Bu bilang ketakutan sekali. Padahal mbah Kung super pemberani, pernah menghadapi perampok sendiri ditengah hutan, pernah menginjak ular raksasa dihutan. (sumber mbah Kung, mbah Bu, ayah).


Ngetapel Mangga Tetangga: Ayah jago ngetapel..jadi ayah yang mbidik nglempar pake ketapel, temen-temen lain ayah suruh yang ambil mangganya di pagar tetangga pemilik mangga. Pernah ketahuan, yang punya ngasih tahu mbah kung, jadi ayah dipukul-pukul pakai tongkat sama mbahkung dari balik kolong tempat tidur pas ayah sembunyi.


Nggendong Gofar: "Jaman dulu ayah yang ditugasi njemput adik-adik, Gofar yang suka meler maunya digendong terus dan nangisan waktu sekolah TK. Aam juga nangisan". Pernah kata mbahbu, dua nyawa Aam dan Gofar hampir tidak bisa diselamatkan gara-gara mereka berdua main-mainan didalam koper rias pengantin dan terkunci dari dalam, kekurangan oksigen sudah warna biru..untuk terselamatkan.


Dadi Modin: Waktu tetangga pada tahu ayah mau dikirim nyantri ke Gontor, beberapa berkomentar, emang mau jadi modin (pemimpin ritual ngurus orang mati, kawin, jabatan rendah tingkat desa). Mbah kung sebel banget dengernya, dan bangga sekali akhirnya omongan mereka tidak terbukti.


Remaja - Gontor

Endang Kudawati: "Di Gontor kan cowok semua..kebetulan ada anak tukang kusir kuda yang cantik sekali, namanya Endang. Semua santri merasa bahwa Endang adalah pacarnya".


Belanjaan mbrojol didepan rumah cewek: Karena ayah pendowo limo, jadi waktu di Gontor ayah pernah disuruh mbah bu belanja kepasar, ada bawang merah, cabe, dll. Pas didepan rumah cewek..eh..belanjaan itu jatuh beterbaran..aduh, ayah malu bangett".

Setia kawan & Telp Kebalik: Sahabat-sahabat ayah Gontor yang sering disebut adalah Haidir B Mualim (direktur Centrel for Cultural Studies UIN), Husnan beik (keponakan kyai Gontor, pernah jadi asisten Hamzah Haz), Abduh Hisyam (direktur /pengusaha Mas Soka genteng dan tokoh masyarakat Kebumen), Sirojul (bisnis media, peraih penghargaan produser kuis). Menurut cerita Haidir, ayah pernah nganter haidir sakit keras ke sodaranya di Jogja, dan ayah nelp keluarga di NTT, tapi makai telp kebalik.., kuping buat mulut, mulut buat kuping... maklum jaman telp belum populer.

Dihukum-dibotak: "Ayah kan bagian koperasi, jadi kalau lagi belanja ke Madiun atau Ponorogo, kadang mampir cari dawet enak, terus pernah sekali nonton. Bagian koperasi enak bisa keluar-keluar. Dan kalau mbawa uang berkresek-kresek. Pernah menjelang kelulusan akhir, ayah ama teman nonton. Ketahuan, jadi ayah dihukum dibotak dan disinggung dalam khutbah pak Zarkasy.


Bola dan lemari urap: Ayah hobi sport, dari dulu suka main bola, badminton... kadang bolapun ayah simpan dilemari nyampur sama baju-baju. (ini diungkapin ayah waktu membela diri diceriwisin ibu karena suka mberantakin baju di lemari, katanya ini udah mending dibanding dulu di Gontor :)


Jurnalist muka Lebam: Waktu di Gontor ayah juga aktif di Bagian Bahasa dan juga di Majalah dinding. Pernah nulis artikel mengkritik kebijakan pengurus OPP (OSIS). Ayah disidang, dipukul hingga lebam.


Dewasa- Kuliah

Om Yieess: Ayah adalah pencinta anak kecil. Tiap ada anak kecil selalu nempel manja sama ayah. Salah satunya Riska, selalu mapag (menjemput) dengan panggilan om Yies kalau ayah pulang kuliah, minta gendong. Anak-anak kecil lain juga pada akrab, pernah waktu di Michigan, ada orang tua baru punya bay yang rewel terus, ama ayah langsung diam kesirep waktu digendongnya. Ini salah satu daya tarik ayah buat ibu, being fatherhood is sexy dan meneduhkan.

Pantang keluh dan multi skill: Ayah kuliah biaya sendiri, kecewa karena kakaknya lebih dimenangkan, lari ke Jakarta, beberapa saat ditampung kawan-kawan. Survive dengan mengetikkan/membuatkan skripsi teman, mendistribusi buku (karena bisa sambil dibaca), mencetak (fast learner, belajar sendiri mencetak dan lumayan), jadi chaligrapher membuat caligraphy di beberapa masjid, billboard restoran/warung makan. Mengajar mengaji juga pernah dilakoni. Tapi, skill leadership and enterpreneurship ayah juga bagus, jadi belum jelang usia 25 ayah sudah diminta jadi manager Mizan Jakarta.


Buku dan paper setebal bantal: Pas kuliah, jaman semester awal mahasiwa lain bacanya masih buku tipis-tipis dan bikin paper tipis, ayah selalu bawa dan baca buku tebal-tebal. Yang lucu saat di Leiden ibu baru baca Methodology Islamic History, Humpyres..dengan gaya ayah bilang, ayah udah baca itu sejak semester satu..tuh kita punya copynya. he..he.. malu!! Dosen-dosen dipanggil nama saja sama dia, lalu disuruh baca ini itu buat dosen muda. Pernah dosen Tauhid kasih dia nilai C, lalu dia datangi..ajak diskusi, tunjukin buku-buku tebal pusakanya, nanya mana yang salah..lalu dosen yang asal-asalan kasih nilai ini, bilang : "maaf, ya udah kamu mestinya dapat nilai A, tapi jangan bilang-bilang yang lain ya..".


Imam Formaci dan Pacaran Nyebrang: Ayah pernah jadi ketua Formaci (forum mahasiswa Ciputat) yang bergengsi itu ..suitt...suiittt... Yang lucunya, dia pertama kali orang IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang bisa nembus dominasi HMI walaupun itu ditubuh Formaci. Konflik antar organisasi mahasiswa ini sedang mengkeras saat itu. Kebetulan ayah salah satu ketua IMM, dan pacaran sama ibu yang diasosiasi HMI (Padahal gak tuntas). Orang IMM ngledek ayah "Lis, anak Immawati (IMM putri) nggak ada yang menarik apa?". Di HMI dan orang-orang Pabelan yang extremis HMI juga bilang "Yun, cowok HMI kan banyak yang Ok, kenapa sih nyebrang"? .

Suka Mabag tersesat ke kuburan: Mabag (lma babag) atau Misbar (gerimis Bubar)..itulah hobi ayah, dari dulu suka fil, sampai pernah malem-malem denger suara mabag dilacak..eh..malah masuk ke kuburan. Pernah juga ketiduran, tahu-tahu dah pagi tertidur di halaman rumah yang punya hajat...duh, malu-maluin!

Banyak fans tak berpacar: Karena ayah "sok" pinter, over PD, jadi lumayan juga penggemarnya, ada Intan, dian, Ida, Emmy, Eva dll. Entah siapa yang ngefans siapa... yang jelas, banyak cewek manja-manja, minta dicariin buku, dibuatin paper, minta dianter ini itu..dan ayah kayak pahlawan, mmmauuu dan seneng. Apalagi dari Gontor, tambah terkatrol.... tapi yang heran, tak ada pacar satupun, atau seneng mereka seumur jagung dan tak berlanjut..entah kenapa. Dan entah kenapa kok jadinya sama perempuan kecil ini..

Menulis-Jurnalis, Cita-cita: Ayah merintis dan terobsesi jadi jurnalist sejak kecil, di gontor juga rajin ngelola mading, pernah di Jurnal Ulumul QurĂ¡n, Studia Islamika, Gamma, Paron, dll. Waktu ibu bersitegang minta ayah melanjutkan study formal karena peluang memungkinkan, ayah bilang: kalau ibu masih relevan sekolah lagi, tapi buat dunia jurnalistik, jenjang-jenjang formal begitu tidak penting, yang penting rajin baca, tajam analisis ..disitu tombak menulis dan jurnalisme. Ini mending, dulu pernah males menuntaskan sarjananya, karena itu cuma kertas katanya. Ha..ha... Tapi dia suka model sekolah gaya MJF waktu dia sekolah di Amrik, tetap pintar, tapi tak pusing gelar... Iya, ayah jurnalis yang akademis, rajin baca buku-buku teori media, diminta jadi narasumber untuk jurnalism, dari Amrik 2 koper isinya buku semua, travelling luar negeri juga menyempatkan beli buku dan menghadiahi buku ibu, bahkan ada temen-temen dia yang minta dia jadi invisible co-supervisor untuk thesis mereka. Kadang juga ngedit tulisan ibu, doi aliran bahasa benar dan lugas typical jurnalist, sementara istrinya suka bahasa genit sok nyastra.. jadi sering ngeyel-ngeyelan.. ini beda aliran..he..he...
Selamat ulang tahun sayang.... we love you, always (dari kami bertiga Vikra, Vinda, ibu..yang selalu merasa ayah sayangi).


Tidak ada komentar: