Ceritanya buah manggis yang sejak kecil sampai setua ini selalu membelinya kalau lagi pingin, tetapi sebulan lalu.... tiba-tiba di gang jambu ketiban sekarung manggis dari bang Suli, tetangga penjaga kebun se-uplik kami. Pesta manggis! pesta manggis!! Temen-temen macam om Awan fam dan tante Sandra fam sempat diajak mencicipinya (kami antar sekalian main).
Panen rambutan? Aneh tapi nyata.... setelah sabar menunggu gradasi warna rambutan dari hijau ke orange dan mendekati merah...langsung deh rambutan depan rumah kami panen. Pokoknya akung uti di kampung puas kebagian. Boleh percaya atau tidak..setelah itu 3 karung rambutan diantar lagi oleh pak RT parung yang rajin merawat kebun kami...duh sedaaap...penyebaran berbagi rasa rambutan ini sampai ke sobat-sobat dan kerabat yang terlewati jalur kami pulang kampung.
Duku? Belimbing? Pisang? Semua lagi-lagi hasil kebun sendiri..Kalau belimbing ini berada di taman belakang, pohonnya tempat pesta pora burung kecil-kecil yang ceriwis. Kalau duku Parung disamping ini? Rasanya siap bersaing dengan duku Palembang, bahkan dagingnya lebih tebal dan juicy!! Sayang belum terkenal dan menasional. Pisang? Hasil panen juga!! Pokoknya, makan buah tanpa bau kiloan timbangan, rasanya beda!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar