Filosofi Sedarhana Rumah Kami

Hijau: Warna rumah ini ingin segar dan natural. Semua exterior berbalur warna hijau dan berkelambu tanaman serba hijau, ada satu dua kembang kecil pewarna penggenit taman.

Sejuk: Kami ingin AC alam dan rumah hemat energi, jadi ada 3 kolam penyejuk alami rumah (belajar dari masjid-masjid tua wali songo yang dikitari kolam), lalu penuh bukaan pintu lebar yang membiarkan angin berlenggang berlarian sesukanya.


Makna dan Alur Ruang
1. Halaman: Awal kehidupan, arena bermain lapang dan ceria mewakili kehidupan kanak-kanak.
2. Kolam Hati (berbentuk love) sebagai simbol transisi dari kanak ke remaja yang penuh roman.
3. Beranda depan: Ruang meremaja, tersedia untuk cengkerama santai (mungkin untuk pacaran Viva kelak), dan kamipun sering memakainya untuk “pacaran”.
4. Ruang Tamu pengantin: Konsep ruang tamu ini bertema pengantin, symbol masa pasca remaja. Disana ada sepasang Loro Blonyo (sepasang pengantin Jawa), ada kain panjang sidomukti untuk pengantin, meja lesung etalase aksesoris pengantin peninggalan mbah Bu’ almarhumah waktu dulu jadi perias pengantin, lalu ada aneka koin dan beras symbol kacarkucur (sekalian untuk numismatic/koleksi coin aneka Negara).
5. Kolam tengah dalam ruangan juga symbol transisi dari pengantin ke masa penting berikutnya.
6. Ruang tengah multi fungsi: Ini symbol riil kehidupan keluarga. Ruang tengah ini berfungsi sebagai living room (ruang keluarga), ruang makan, ruang music dengan piano gitar dll, perpustakaan yang tersimpan di balik lemari-lemari kuno peninggalan moyang-moyang kami.
7. Beranda belakang: tempat transisi jelang tua, istirahat..
8. Musolla dan kolam belakang: di ujung belakang rumah kami letakkan Musolla (amanat uti sebelum wafat pingin ada Musolla), simbol sakralitas ujung kehidupan dan kolam ujung sebagai simbol transisi ke kehidupan yang tak berbatas.

Educatif dan romantis: Terpengaruh satu tulisan orang jepang bahwa ruang keluarga muda musti sebanyak mungkin berinteraksi dengan anak. Jadi kami bisa saling melihat walaupun aktifitasnya beda-beda. Kami bisa nonton TV dari ruang tamu atau beranda belakang, bisa ngetik atau baca Koran sambil lihat Viva main musik. Tidak ada alat hiburan terutama TV di kamar, karena sebisa mungkin mengutamakan interaksi. Alat hiburan berlebihan didalam kamar,akan membuat anak berasik sendiri dan kamar jadi tempat lari dari masalah dan mengurung dihibur benda, ketimbang menyelesaikannya.


Galeri historis yang Fungsional: Nyaris setiap dinding bersandar aneka hiasan rekaman traveling kami: ada aneka alat music, tas, senjata, patung, kain. Juga furniture ratusan atau puluhan tahun dari buyut-buyut kami dari lemari, peti,lesung, meja, dll selain galeri juga untuk penyimpanan. Dinding Vikra juga tempat galeri hobi dia dari CD, hotwheels maupun komik. Dapur kami pakai untuk mengexpose alat dapur tradisional jaman kami kecil, ada dandang dan kukusan biasa uti masak, ada lesung biasa uyut tumbuk beras, ada kendi tempayan untuk meneguk minum yang ditaruh dekat pintu masuk dapur. Ada gentong tempat menyimpan beras jaman dulu, anglo untuk kompor arangpun ada. Yang asik lagi, ada punokawan (Semar gareng petruk bagong), mereka tokoh wayang laki-laki yang jenaka tapi bijak, yang ikut menghiasi dapur kami. Jadi dapur juga sangat fun buat laki-laki, dapur bukan space perempuan saja.

Hemat dan Ramah Lingkungan: Kamar mandi nyaris berbatu candi (batu vulcano yang dibakar jutaan tahun diperut bumi), sehingga tidak mudah berlumut dan berbakteri, makanya tidak pakai kimia untuk bersihkan kamar mandi. Dapur kotor juga tempat terbuka jadi terang dan sirkulasi udara aman. lalu kamar-kamar banyak jendela atau genteng kaca untuk mencuri cahaya biar pas gelap listrik baru nyala. Lalu dapur juga kami bikin kayak papan catur biar serangga (lalat) pergi karena bingung, tanpa harus diusir dengan semprotan berbahaya dan membunuh banyak binatang. Untuk alasan sama kami pakai kassa nyamuk dimana-mana. Lalu halaman juga kami bikin pori-pori untuk resapan air.


Multi fungsi: Ruang tamu bisa jadi kamar tamu kalau 4 meja digabung dan dipepetin kekursi panjang untuk ranjang, lalu partisi dibentangkan…langsung tersulap jadi kamar tidur privat tamu, lengkap dengan kacanya. Mushola? berbentuk balai kalau ada tamu juga bisa untuk tempat istirahat, bawahnya untuk gudang penyimpanan. Garasi? Bukan hanya untuk mobil, tapi sekarang juga bisa untuk perpustakaan, berbalai-balai untuk main, baca dan kalau ada tamu over bisa untuk istirahat tamu. Garasi untuk perpus ini idenya kami sediakan untuk tetangga atau teman main Viva untuk baca-baca sambil main dan kadang pas ngumpul-ngumpul, jadi terminal untuk menyusui atau menidurkan tamu kecil yang lucu-lucu.
Silahkan datang ke Gang Jambu yang bersahaja dan (sok) filosofis dan historis ini :)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Wow senang sekali bisa silaturrahmi di gang Jambu. Rumahnya teduh dan asri. Makasih ya diajak refreshing.

Emmy Riau

Anonim mengatakan...

Gang Jambu memang hijau, banyak gambar yang lucu-lucu.(Mentari).

Anonim mengatakan...

Wah, Gang Jambu pake 3 bahasa; Sugeng Rawuh (boso Jowo), Welcome (Boso Inggris), Marhaban (Boso Arab). Rame kali..