Extremism and (t) errorism at home: Hobby & Creativity

Like son like father...

Ini hobi Vikra...ratusan komik, ratusan CD dan sekarang hobi dengan hotwheels (mobil kecil yg keren-keren). Extreem!! (untung ibu bikin design kamar yang match sama hobi Vikra). Satu lagi, Vikra hobi Harry Potter, sampai sampai baca buku bahasa Inggris Harry Potter yang setebal bantal, selesai dalam waktu 3 hari, tanpa buka kamus. Pas kita check bener nggak dia faham vocab2nya, rupanya terjawab semua! How do you know those words? "From the movies (DVD) that I watch everyday". Memang Vikra agak gaya, karena selalu hapus subtitle bhs Indonesia and keep hearing the english
versionnya. Kami juga mengingatkan, boleh nonton film, tapi jangan jadi konsumen saja! Coba tetap kritis dan berfikir bagaimana film itu dibuat! Barangkali dia menerjemahkan itu dengan coba membuat interview dengan seorang pedagang telor dadar jajanan anak-anak, pertanyaan-pertanyanya menyentuh. Selain itu dia kadang menyutradarai drama. Boleh-boleh!

Kalau yang ini? Dirumah kami ada yaang punya hobi kalau beli celana (selain celana kekantor) tanpa sadar nyaris selalu pilih warna krem, beli lagi.. krem.., beli lagi krem lagi!! Pas dihitung sekilas, ada 14 ! sekalinya ada warna lain..Kuning! Yes.. This is another kind of (t) errorisme at home, like the name of the owner (Ainur rofik that sounds close to "error Rofik"). Tapi hobi son and father sama. Hobi musik dan nonton film..jadi kalau wiken, pergi bareng-bareng berempat, makan bareng, tapi pas ada sessi hobi..terpisah! Son and father, daughter and mother!
Hobi ayah yang lain, badminton! 4 set juga dinekadin! Mental nekad plus extrem ayah ini positif tapi bikin ibu jantungan. Vikra sejak kelas 2 SMP sudah diajari dan bisa nyetir, kelas VI SD sudah bisa naik motor, dan sejak umur 2 tahun Vikra Vinda sudah bisa renang. Ayah (dengan provokasi ibu) juga mendekatkan Viva ke musik, ibu penyanyinya (amatir tapi PD). Salah satu yang nikmat, habis minum kopi berdua, ayah genjreng-genjreng gitar atau piano (sambil pundak kiri naik), ibu merem melek nyanyi..belakangan Vikra juga jadi pengiring. Hmm sedap! Ya..tanpa disengaja, ayah banyak memperkaya skill dan ibu banyak concern ke soal-soal emotional intelegence...kalau IQ? Kami berempat mencoba saling mendukung dong!

Note of Nov 07.

Tidak ada komentar: