Sawangan 24 Mei 2008
Kakak sakit batuk, badan agak anget. Vinda membuat jeruk peres 2 gelas. " ya sudah kasih ke kakak gih". "Enggak ah, ibu aja yang kasih". Ya beginilah Vinda yang care tapi gengsian. Akhirnya dikasihkan tapi bilang kekakaknya, "ibu lho yang suruh".
Karena belum ada seminggu ada puteri Mas Wahid kelas VI SD yang tidak terselamatkan karena Demam Berdarah dan hanya sakit 3 hari, maka Vikra juga langsung kami usung ke dokter RS.Bhinake Bakti Husada Gaplek (biar gaya kami sering nyebut Gavlex). Kami biasanya juga rajin ke dokter,walaupun sangat selekstif mengkonsumsi obat. Kami cerewet minta yang dosis rendah, nanya apoteker fungsi obatnya, dan jenis-jenis analgesik atau vitamin yang tidak diperlukan sering kami drop dan memilih sesedikit mungkin memasukkan obat kimia ke tubuh. Ikut-ikutan dokter Belanda, yang pelit memberi obat, dan dibiarkan pasian istirahat dan membiasakan tubuh membentuk antibody sendiri.
Tetapi kekhawatiran sekarang ini 10 kali lipat...Setelah sms sama ayahnya,kami nggak perlu nunggu ayah untuk ke dokter. Kami juga membiasakan ke dokter rame-rame.Karena ilmu dari Akung, kalau orang sakit, hatinya dibikin senang dan merasa dicinta, itu 50 persen menyembuhkan. Jadi waktu ibu kecil, kalau sakit selalu dikerubutin akung uti dan adik-adik, habis kedokter dibelikan baju atau tas baru..dan kadang belum sempat minum obat sudah sembuh duluan.
"Vinda, sekarang kita periksain kakak, dan Vinda yang handle semua. Anggap ibu tidak ikut, jadi adik/Vinda yang handle semua ya. Latihan, sudah kelas VI SD kan??". Pas sampai di RS, awalnya Vinda malu-malu untuk mendaftarkan kakaknya. Tapi akhirnya, dari mendaftar, konsul dokter (sejak kecil kalau ke dokter mereke sendiri yang harus mengutarakan keluhan ke dokter), membayar administrasi, menebus obat dan meminta kwitansi untuk asuransi semua Vinda yang handle. Ada salah-salah dikit, seperti lupa minta kem,balian waktu di apotik, atau ragu masuk kekamar dokter karena lagi handle pasien lain..tapi akhirnya dia bisa. Sempat nyeletuk juga " ibu jadi enak banget, Vinda capek nih..". He..he..kalau nggak nyeletuk ngledek bukan Vinda namanya. Tapi hebat. Vinda sudah memeriksakan kakak!!! Thank sayang..
Sekarang kakak sudah membaik, kemarin sore ama ayahnya diajak badminton, dengan asumsi kalau badan berkeringan akan cepat sembuh! Padahal dia perlu istirahat dulu...tapi badminton ringan aja di halaman ya nggak apa-apa. Semalam seudah mulai berkicau, menirukan gimana kalau ibu ngadepin Vikra sakit. Dengan suara yang dibikin menyerupai ibu dia bilang: " jangan sakit to le...ibu khawatir nih. Sini ibu pijitin. Menurut akung kalau kita sakit kepala, telapak tangan bagus dipijit". Sambil terus usil ngikutin gaya ibu dia meraih telapak tangan seolah mau dipijit...lalu mijit mata ibu dengan sederet usil lain...ampunnn!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar