Sejarah Binatang Peliharaan Kita



By : Vikra Alizanovic

Sejak tahun 1945, manusia punya kebutuhan sosial. Terkadang kebutuhan tersebut tidaklah harus didapat dari manusia lain sendiri. Kita bisa memenuhi kebutuhan sosial kita dari binatang ataupun tumbuhan dan tanaman. Binatang peliharaan, misalnya, kucing, anjing, iguana, ikan, burung, monyet, ular, kura-kura, kodok, buaya, semut, belalang, kecoak, capung, kadal, dsb.
Disini, selama beberapa menit anda akan di sajikan dengan pembahasan mengenai sejarah binatang peliharaan keluarga gang jambu. Mari kita mulai pada saat tahun ’90-an. Tahun ini vikra-vinda baru lahir. Sempat beberapa tahun kita tinggal di daerah ciputat, namanya Sanggar Ayu. Meskipun rumahnya kecil, orang2 disana benar2 bersosialisasi dan ramah2, sehingga kita tidak terlalu membutuhkan binatang peliharaan. Walaupun begitu, kucing yang lewat saja, sudah kita anggap binatang peliharaan sendiri.
Saat kita pindah ke rumah gang jambu yang dulu, kita mulai mempunyai banyak binatang peliharaan. Karena di rumah kita ada kolam ikan, kita memilih untuk memelihara ikan, karena merawatnya gak ribet2 amat. Jenis ikan yang kita pelihara adalah ikan yang nantinya bisa kita makan lagi, seperti ikan Lele, Mujair, Gurame, Bawal, Patin/Sius, dsb.
Kita juga sempat melihara burung, tapi saya gak terlalu ingat detilnya karena melihara burung gak mengesankan sama sekali, menurut saya. Disana kita juga memelihara kucing. Kucing kampung saja tentunya, karena ibu males beliin binatang yang gak pasti kesetiaannya. Kalau kucing kampung kalau dia hilang dan gak balik2 lagi, kita gak rugi apa2. Walaupun kucing kampung, kita juga milih2. Gak asal ngambil kucing yang lewat. Kita pilih yang bulunya halus, rapi, gak jorok, dan corak warnanya bagus. Waktu itu, kita ada kucing betina. Aku lupa namanya. Warnanya putih-abu2. beberapa minggu kemudian dia melahirin 3 anak kucing. 2 cowok dan 1 cewek.
Yang cowok berwarna hitam kelam, dan yang 1 lagi warnanya putih-abu2 seperti ibunya. Yang betina, berwarna hitam, putih, dan orange. Kita memilih untuk memelihara yang putih abu-abu, yang kita namakan Growki. Dan yang betina, yang kita namakan Della. Yang hitam pergi entah kemana. Growki akhirnya brhubungan dengan ibunya sendiri, dan lahirlah kucing berwarna hitam. Dari lahir, dia sudah menurut sama kita. Karena lahirnya tanggal kliwon, oom ahsan menamai kucing ini Klei.
Si Klei tinggal lama bersama kita, sedangkan si Della dekat sama kakaknya sendiri, si Growki, dan melahir anak kucing betina dan seterusnya. Akhirnya sepulang kami dari Family Trip ke Amerika, beberapa bulan kemudian kami pindah ke rumah gang jambu no. 55 rt 02/05. rumah kami yang sekarang.
Karena rumah yang sekarang jauh lebih luas, kami membuat 3 kolam ikan. 1 didepan rumah, 1 didalam rumah, dan 1 dibelakang rumah. Semuanya terisi ikan dan air. Kolam depan kita isi dengan ikan yang berwarna cerah. Seperti ikan mas dan koi. Kolam dalam rumah kita isi dengan sebagian ikan koi, sedangkan kolam belakang, yang paling besar, kita isi dengan ikan yang siap konsumsi, seperti Bawal, Mas, Gurame, Mujair, Patin, dsb. Sekarang kolam depan terisi dengan ikan mujair dan anak gurame. Kolam dalam rumah dikosongkan, karena aku batuk-batuk dan khawatir kena paru-paru basah. Kita juga sempat melihara kucing seperti Bule, yang blasteran dari kucing Anggora dan kucing kampung, jadi bentuknya bagus. Sayangnya, dia pergi dan tak kembali. Setelah itu kita ada kucing preman betina, namanya Karbo Hidratyati/Yati. Kita juga ada kucing yang kita dapat dari Pamulang, bernama Benzo. Nanti ceritany kita lanjutin lagi di kesempatan berikutnya.

vikra_gelaph@yahoo.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

vikkk , blog nya keren abiss !!! seru bacanya ga bosen !! ditunggi vik tulisan tulisan selanjutnya !!

ikki , hehehehehhe